Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Senyuman Kiai Maruf Amin untuk Putrinya Nur Azizah

Ke luar dari mobil sedan Audi A4 putih, ia terlihat didampingi beberapa orang

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Senyuman Kiai Maruf Amin untuk Putrinya Nur Azizah
WARTA KOTA/ADHY KELANA
Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan Siti Nur Azizah menyampaikan pandangannya saat ditemui redaksi Tribun Network di Ciputat, Tangsel, Rabu (13/11/2019). WARTA KOTA/ADHY KELANA 

Saya lebih melihatnya, masyarakat ingin ikut serta berpartisipasi proses membangun kota tersebut.

Misalkan program yang kami gulirkan, karakteristiknya betawi banget, menanam pohon kelor. Menjadi tanaman masyarakat lokal. Kan mereka bisa menanam satu rumah satu pohon kelor.

Kan itu bisa membantu ekonomi masyarakat. Karena kelor itu dikelola dengan baik bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat. Bisa menumbuhkan kemandirian ekonomi juga.

 Tema apa yang akan Anda usung dalam Pilkada nanti?

Tagline saya jelas, karena saya perempuan da kota Tangsel itu cantik, tagline saya Permata. Yaitu Pemerataan Kemajuan untuk Kesejahteraan Masyarakat Tangsel (Permata).

Kalau programnya kami namakan, Semarak Kita Tanding untuk Tangsel yang Sejuk dan Jelita

 Sejauh ini sudah kemana saja Anda melakukan sosialisasi?

Berita Rekomendasi

Kan ada tiga syarat orang untuk maju, selain popularitas, elektabilitas, dan aksepbilitas. Saya perlu banyak ketemu masyarakat, karena untuk menyerap aspirasi. Makanya saya turun, ini momen baik untuk mengangkat isu-isu lokal.

Seperti ke majelis taklim, acara-acara masyarakat, tokoh masyarakat, budayawan, pengusaha yang andal, dan politisi senior. Yang terpenting membangun chemistry dengan masyarakat di Tangsel.

 Baca: Fenomena Munculnya Manusia Perak di Tangerang Selatan yang Kian Menjamur

Untuk meraih dukungan dari parpol, Anda sudah ke parpol mana saja?

Sebagai orang yang meyakini proses itu tidak mengkhianati hasil, dan saya bukan orang yang instan. Juga menggunakan karpet merah untuk itu, saya harus ikhtiar. Termasuk untuk mendapatkan legitimasi.

Agar saya bisa maju dalam Bakal Calon Wali Kota Tangsel. Tentunya saya mengikuti konvensi dan melakukan komunikasi politik dengan partai-partai yang memiliki kursi di kota Tangsel.

Yang pertamakali itu saya ke PDIP, juga daftar konvensi di PSI, PKB, bahkan partai yang tidak memiliki kursi, seperti PPP.

Siti Nur Azizah
Siti Nur Azizah (WARTA KOTA/ADHY KELANA)

Tapi mereka kan bukan partai yang baru. Mereka memiliki kekuatan di grass root. Serta yang terakhir partai Gerindra. Nanti rencananya saya juga akan ke Partai Demokrat.

Ya didoakan dan kita tunggu saja semoga mendapatkan dukungan dari partai-partai yang punya legitimasi kuat.

 Anda sebagai anak dari Wapres, Kiai Maruf Amin, bagaimana menjamin tidak akan menggunakan 'karpet merah' dari Ayah Anda tersebut dalam Pilkada nanti?

Kan bisa terbaca dari rekam jejak. Karena selama ini kan pekerjaan saya (PNS Kemenag) tidak cukup populer dan tidak untuk populer.

Karena pekerjaan saya itu 3S, Sunyi, Senyap, Selesai. Karena menangani konflik kan nggak boleh ramai-ramai.

Kalau pun sekarang saya muncul langkah saya maju untuk Calon Wali Kota. Kalau orang melihat sebagai putri dari Wapres, itu wajar-wajar saja.

Tapi saya melihat itu sebagai keberkahan. Bahwa saya dari dulu putri Kiai Maruf Amin. Tidak tiba-tiba beliau mau jadi Wapres saya ngaku-ngaku anaknya.

 Kapan Anda bilang kepada Ayah Anda untuk maju sebagai Calon Wali Kota Tangsel? Dan bagaimana tanggapannya?

Sebelum Pilpres 2019 kemarin. Memang agak surprise, karena saya kan orang birokrat bukan politisi praktis, apa iya (maju)?

Beliau senyum-senyum, ini nggak salah ini? Biasa kan orangtua melihat sesuatu yang baru dari anaknya.

Baca: Soal Teror Minta Ginjal Anak SD, Kapolsek Pamulang: Sambil Jalan Minta Ginjal Itu Tidak Serius

Beliau menyampaikan, Wapres itu milik bangsa dan negara, tentu beliau ingin ditempatkan sebagai Wapres milik negara bukan hanya milik keluarga.

Saya menghargai, karena saya menyampaikan ini sebelum pemilu.

Lalu saya tes pasar juga, pasang spanduk, kelihatannya sambutannya cukup baik. Artinya masyarakat punya semangat yang sama untuk melakukan perubahan.

Setelah itu, beliau merestui dan mendukung sebagai orangtua tentunya.

Bagaimana Kriteria untuk Calon Wakil Wali Kota Anda nanti?

Saya ini senang berkolaborasi dan bekerja tim. Buat siapapun itu yang menjadi harapan masyarakat atau partai bisa membawa kota Tangsel lebih maju saya siap berkolaborasi.

 Apa tanggapan Anda mengenai mahar politik?

Mahar itu kan pinangan, pengikat, mahar dalam konteks komitmen saya kira boleh-boleh saja. Kan tidak harus dalam konotasi yang negatif ya.

Saya melihatnya sepanjang itu dalam koridor konstitusi dan tidak melanggar undang-undang saya kira itu boleh-boleh saja.

 Setelah Anda melepas jaket PNS, apa kegiatan Anda sehari-hari? Khususnya untuk menyiapkan pencalonan Anda

Sekarang saya jadi 'pengacara'. Kadang-kadang diundang untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman saya.

Dan saya kan punya empat anak yang disabilitas, waktu saya jadi lebih banyak berkomunikasi.

Lebih banyak waktu untuk ke keluarga dan masyarakat.

 Bisa jelaskan background Anda?

Pendidikan S1 saya di Universitas Islam Malang, S2 Universitas Jayabaya, S3 di Universitas Krisna Dwipayana, semuanya ambil ilmu hukum.

Saya anak ke empat dari delapan bersaudara. Putra putri saya ada sembilan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas