Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok di Mata Mantan Karyawan, Tegas dan Pemarah Tapi Baik Hati dan Dermawan

Yuniar tak tahu entah dari mana BTP tahu jika dia adalah lulusan STM Analis Kimia, Yogyakarta pada tahun 1970 silam.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ahok di Mata Mantan Karyawan, Tegas dan Pemarah Tapi Baik Hati dan Dermawan
TRIBUNNEWS.COM/TLENDY RAMADHAN
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

Suatu ketika, BTP pernah geram gara-gara produksi perusahaanya tak sesuai target yakni 500 ton.

"Soal kepimpinan orang ini adil, tapi namanya juga manusia ada kekurang dan kelebihan. Sebagai karyawan, cuman ya saat beliau marah, lontaran ceplos-ceplosnya kami maklum, karena saat itu masih muda, saya diam, kemudian keluar," ujar Bu Yun.

Ketika Yuniar keluar dari ruang rapat, BTP mengejarnya.

"Saat saya keluar ruang meeting langsung saya dikejar, dibilang Bu Yun marah ya?, Bu Yun tersinggung ya? Jangan gitu Bu Yun, Ibu Yun pun sudah ku anggap Mama aku sendiri, Bu Yun pun yang tua juga di sini, saya hanya diam, mulai dari situ lah sudah mulai ngerem-ngerem sedikit," kenang Yuniar.

Dia juga mengungkapkan BTP juga sebenarnya orang yang humoris.

Saat tiba dari Jakarta, BTP langsung ke pabrik membuka pintu Lab dan langsung menyapanya.

"Ngape Bu Yun diam-diam, dak beduit ye kidang (untuk-red) nyekolahkan anak, ukan amun (misal-red) dak beduit nyebut benar-benar, nak berape Ikam kini ku tanda tangani ye, berikan ke kasir," tiru Bu Yun, saat kenang candaan Ahok kepadanya.

Berita Rekomendasi

Menurut Yuniar itu tidak hanya dia, kepada karyawan lainnya pun demikian. Di mata karyawan, BTP sangat memberi perhatian, terutama soal pendidikan di masyarakat.

Yuniar mengungkapkan BTP pernah memerintahnya mencari 33 anak asuh.

"Dulu saya disuruh mencari anak-anak asuh, dia bilang, 'Bu Yun bagaimana kalau saya dicarikan anak asuh", kata Yuniar, menirukan kata-jata BTP waktu itu.

Menurut Yuniar  setiap bulan disalurkan saat itu sekitar Rp 100 ribu peranak, selain itu setiap pertengahan tahun Ahok juga memberikan sepatu, buku dan baju.

"Itu semua orang kantor yang koordinir, saya cuman carikan orangnya saja, selain itu ketika lebaran saya juga disuruh mencarikan ibu-ibu yang sudah menjanda yang ekonominya lemah, itu ide pribadi beliau," ujarnya.

Selain itu di Gunong Nayok, Desa Aik Kelik para karyawan dibangunkan rumah. Rumah itu seperti rumah layak huni yang pemerintah berikan saat ini.

"Itu untuk karyawan yang memang sudah ditinjau oleh beliau, yang dirasa sudah tidak layak, dibuatkan rumah olehnya," ujar Bu Yun.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas