Ditawari Masuk BUMN, Ahok: Saya Setia Sama PDI Perjuangan
Ahok masuk BUMN, dia mengaku setia sebagai anggota PDIP. Diberitakan sebelumnya, Ahok diminta keluar dari Partai PDI-P jika dia resmi menjabat di BUMN
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Nama Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok kembali menjadi perbincangan seusai bertemu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Rabu (13/12/2019).
Dalam pertemuan itu, Erick menawari Ahok untuk menjadi petinggi di BUMN.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga membenarkan, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok akan memimpin satu BUMN.
Hari ini, Jumat (15/11/2019), Ahok mengakui pertemuannya dengan Menteri BUMN pada Rabu (13/11/2019) lalu membahas tawaran posisi di BUMN.
Dilansir dari YouTube KompasTV, Ahok mengatakan sejumlah BUMN yang ditawarkan untuk dirinya diantaranya adalah PT PLN, Pertamina dan Krakatau Steel.
"Ya kemarin dia ngomong, yang paling besar, yang paling rumit untuk kepentingan orang banyak itu adalah Pertamina dan PLN, ada Krakatau Steal juga," jelas Ahok.
Baca : Ahok Masuk BUMN, Ini Tanggapan Dua Politisi Partai Gerindra
Ahok mengatakan dirinya sudah mengenal Menteri BUMN Erick Thohir sejak lama.
Menurutnya, Menteri BUMN butuh tim yang tidak memiliki kepentingan pribadi.
Saat ini Ahok masih menunggu keputusan lanjutan yang akan diberikan Erick Thohir pengisian kursi petinggi BUMN mesti melalui sejumlah proses.
"Saya salah satu yang akan disetuju, itu akan ada prosesnya. Ada timnya di dalam, cocokin. Cocoknya dimana," tuturnya.
Namun, Ahok menegaskan masih menunggu kepastian dari Menteri BUMN.
Baca : Kelahiran Cucu Jokowi, Selvi Ananda Melahirkan di RS PKU Solo, Gibran Nantikan Anak Kedua
Baca : Bakal Jadi Petinggi BUMN, Ahok Beberkan Tiga Opsi BUMN
"Banyak perusahaan 66 perusahaan, tapi saya gak tahu, tanya pak Erick saja ya? Kan belum pasti juga soalnya masih dipelajari, masih belum pasti juga," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ahok diminta keluar dari Partai PDI-P jika dia resmi menjabat di BUMN.
"Kalau secara peraturan, yang tidak boleh itu pengurus partai atau anggota dewan. Saya kan hanya kader," katanya.
Ahok menegaskan kabar yang beredar tidak benar, karena posisi Ahok adalah kader partai, bukan pengurus partai.
"Enggak dong, kalau peraturannya enggak. Saya anggota partai," jelasnya.
Baca : Ahok Masuk BUMN, Ini Tanggapan Dua Politisi Partai Gerindra
Ahok mengaku masih setia kepada Partai PDI-P sebagai anggota partai.
"Saya setia sama PDI - Perjuangan kok. Anggota ya?," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)