Pelaku Penyiraman Air Keras di Jakarta Barat Tertangkap, Psikolog: Frustasi Kejadian Masa Lalu
Polisi telah memeriksa FY (29) tersangka pelaku penyiraman air keras, Psikolog Kasandra Putranto menyebut karena depresi akibat peristiwa masa lalu.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah memeriksa VY (29), tersangka pelaku penyiraman air keras di tiga lokasi wilayah Jakarta Barat, setelah aksinya terekam kamera pemantau pada Jumat (15/11/2019).
Dari pemeriksaan sementara, Psikolog Kasandra Putranto menyebut tidak ada indikasi gangguan kejiwaan meski pelaku dianggap sulit berkomunikasi dan diduga depresi akibat peristiwa masa lalu.
Ia juga mengungkapan pelaku tidak mengalami indikasi halusinasi atau apapun yang dapat meragukan kesehatan kejiwaannya.
"Ada beberapa ciri khas khusus misalnya keterbatasan kemampuan komunikasi atau membina hubungan interpersonal yang bersangkutan ini juga memiliki perasaan frustasi atas kejadian yang dialami sebelumnya," ujar Kasandra.
Baca: Polisi Tangkap Seorang Pelaku Teror Penyiraman Air Keras
Psikolog Kasandra Putranto menyebut bahwa pelaku tidak ada intensi yang menyasar kepada korban perempuan
"Hanya kebetulan saja korbannya perempuan," tambahnya, dikutip dari kanal Youtube KompasTV, Sabtu (16/11/2019).
Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya AKP Adhi Wananda mengatakan FY dipastikan sebagai pelaku tunggal pelemparan air keras ke wajah korban di tiga lokasi berbeda di Jakarta Barat dan total korban ada sembilan orang termasuk delapan siswi SMP.
"Adapun yang kita amankan berinisial VY ditangkap pada hari Jumat sekitar pukul 18.30 WIB tidak jauh dari TKP kejadian yaitu di Gang Mawar Kelurahan Srengseng Barat," ujar AKP Adhi Wananda.
Baca: Detik-detik 6 Siswi SMP Jakarta Disiram Air Keras Pria Tak Dikenal, Wajah Pelaku Terekam CCTV
AKP Adhi Wananda mengatakan untuk motif pelaku ini masih dalam pendalaman ditingkat penyidikan.
Kasus penyiraman air keras sudah terjadi tiga kali di kawasan Jakarta Barat dalam 10 hari.
Pada 6 November 2019, ada dua siswi SMP Kebon Jeruk menjadi korban penyiraman air keras dan satu siswi menderita luka bakar serius.
Berikutnya, pada 8 November 2019 malam, yang menjadi korban adalah seorang penjual sayur keliling di wilayah Meruya dan kini tak bisa mencari nafkah lantaran luka bakar yang diderita akibat siraman air keras.