Andre Rosiade Minta Sukmawati Hati-hati Berucap Untuk Hal yang Tidak Dipahami
Sukmawati seharusnya berhati-hati dan menjaga lisannya. Apalagi kejadian yang menimpa Sukmawati bukan pertamakali
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Fraksi Gerindra Andre Rosiade berharap Sukmawati Soekarnoputri menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya pada sebuah diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme' pada Senin pekan lalu.
"Jadi pertama minta maaf saja, jangan sampai ini berpolemik berkepanjangan," kata Andre saat dihubungi, Senin, (18/11/2019).
Andre mengatakan sebagai tokoh senior, Sukmawati seharusnya berhati-hati dan menjaga lisannya. Apalagi kejadian yang menimpa Sukmawati bukan pertamakali ini saja terjadi. Sebelumnya Sukmawati pernah tersangkut kasus serupa yakni puisi 'Kidung Ibu Pertiwi'.
"Harusnya ke depan bu Sukmawati hati-hati untuk sesuatu yang tidak terlalu dipahaminya,"kata Andre.
Baca: Pelapor Sukmawati:Tersinggung Nabi Muhammad Dibandingkan dengan Soekarno
Baca: Sukmawati Kembali Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penistaan Agama
Baca: Sukmawati Kembali Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penistaan Agama
Apalagi menurut Andre, saat ini bangsa Indonesia butuh persatuan dan kesatuan untuk menghadap tantangan ekonomi ke depan. Kasus-kasus seperti ini dapat membuat, tantangan kedepan semakin sulit dihadapi.
Sebelumnya dalam suatu diskusi bertajuk 'Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme', Sukmawati melontarkan pertanyaan yang kemudian memicu reaksi banyak pihak.
"Sekarang saya mau tanya semua, yang berjuang di abad 20 itu Yang Mulia Nabi Muhammad apa Ir Sukarno, untuk kemerdekaan? Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau jawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini," tanya Sukmawati.
Sejeumlah pihak kini memperkarakan penyataan Sukmawati itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.