Episode Pro-Kontra, Gelanggang Baru Ahok
Yang mendukung percaya kemampuan Ahok dalam mengelola sebuah perusahaan besar sekelas BUMN.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan menjadi petinggi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di Indonesia, mengejutkan banyak orang. Kejutan tersebut lantas menimbulkan reaksi dari berbagai pihak. Ada yang menolak, ada pula yang mendukung.
Yang mendukung percaya kemampuan Ahok dalam mengelola sebuah perusahaan besar sekelas BUMN.
Apalagi, rekam jejak Ahok sebagai pengusaha dan Gubernur DKI Jakarta 2014-2017 yang moncer, diharapkan dapat membantu memberantas korupsi, membenahi birokrasi dan pelayanan, juga mengatasi kerugian di tubuh BUMN.
Sedangkan yang menolak punya ragam alasan, terutama soal etika dan karakter Ahok yang dikenal kerap meledak-ledak dalam memberikan pernyataan hingga memunculkan kegaduhan.
Selain Ahok sebagai mantan narapidana kasus penodaan agama, juga masih melekat pada dirinya yang memunculkan kontroversi terkait jabatan bos BUMN.
Baca: Ahok Ditolak Serikat Pekerja Pertamina, Jubir Presiden Menolak Menanggapi
Seperti apa dukungan dan penolakan atas rencana masuknya Ahok sebagai petinggi di salah satu BUMN, hingga tingkat kekuatan Ahok dari sisi politik dan juga kemampuan memimpin birokrasi?
Jurnalis Kompas TV Aiman Wijaksono, mewawancarai mantan rekan terdekat Ahok saat memimpin Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat. Apakah pribadi Ahok yang sekarang, sudah berubah dibanding yang dulu?
Lalu, bagaimana tanggapan Fahri Hamzah, mantan Wakil Ketua DPR, yang tampak selalu berseberangan dengan Ahok? Dan, bagaimana analisa peneliti politik soal rencana pemerintah ini?
Saksikan AIMAN episode PRO-KONTRA GELANGGANG BARU AHOK, Senin, 18 November 2019 pukul 20.00 WIB di Kompas TV. (Anna Ariestania/Kompas TV)