Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kunjungi Kediaman Ahok, Hanif Dhakiri Ungkap Pengalaman Spiritual sang Mantan Gubernur DKI

Mantan Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Kerja (2014-2019), Hanif Dhakiri mengunjungi kediaman Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok, Senin (18/11/2019

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Miftah
zoom-in Kunjungi Kediaman Ahok, Hanif Dhakiri Ungkap Pengalaman Spiritual sang Mantan Gubernur DKI
Instagram @hanifdhakiri
Hanif Dhakiri dan Ahok 

Hal ini lantaran, perjalanan hidup berat yang dialami seorang Ahok mampu membuka jalan baginya untuk menemukan diri sendiri.

"Ketemu Ahok itu seperti membaca buku chicken soup for soul, kaya inspirasi dan pengalaman spiritual. Bukan saja soal politik, lebih dari itu soal kehidupan,"

"Perjalanan hidup berat yang dialami Ahok telah membuka jalan baginya menemukan diri sendiri.

"Mohon maaf, tak semua orang bisa sampai ke tahap ini. Padahal kata agama, siapa mengenal diri sendiri, dia mengenal Tuhannya," tambahnya.

Selain itu, Hanif mengungkapkan bahwa menemukan kembali diri sendiri dapat dimulai dengan menerima diri kita seutuhnya, baik kelemahan maupun kelebihan.

Sikap ini dapat berimplikasi pada penerimaan diri terhadap orang lain.

"Menemukan kembali diri sendiri dimulai dengan menerima diri kita seutuhnya, baik kelebihan maupun kelemahan.

BERITA REKOMENDASI

"Dengan menerima diri seutuhnya, kita menjadi lebih damai, lebih maklum dan bijaksana dalam memandang hidup, begitu juga dengan menerima orang lain sebagaimana mestinya."

"Hal ini karena penerimaan diri berimplikasi pada penerimaan terhadap orang lain. Kita menerima baik dan buruk orang lain karena kitapun menerima diri kita sebagai manusia yang tidak sempurna, manusia yang punya kelebihan dan kelemahan," tulis Hanif.

Hanif pun menyimpulkan bahwa, jika kita mampu menerima orang lain yang berlaku tidak baik terhadap kita, maka hal itu dapat kita terima dan mampu bertindak lebih toleran terhadap sesuatu.

Sesuatu itu meliputi kedamaian dalam diri sehingga arah dan tujuan hidup menjadi lebih jelas dan terang.

"Kita menerima orang lain yang berlaku tidak baik terhadap kita, karena kita menerima mereka sebagai manusia biasa yang bisa berbuat salah secara manusiawi,"


"Dengan begitu, kita menjadi lebih toleran terhadap sesuatu, kita akan merasakan kedamaian dalam diri. Pada akhirnya arah dan tujuan hidup kita menjadi lebih jelas dan terang,"

Baca: Komentar Sejumlah Tokoh Soal Ahok Masuk BUMN, Staf Khusus: Mereka Takut Ahok Bersihkan Birokrasi

"Kita bisa melampaui rasa insecure, sedih, cemas, bimbang, tidak tahu akan berbuat apa, menyalahkan diri sendiri atas pilihan-pilihan hidup yang telah kita ambil dll.," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas