Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paham Radikalisme Subur di Kalangan Anak Muda, Ini Tips Mengatasinya dari Kacamata Psikologi

Berikut tips dari segi psikologi untuk mengatasi fenomena tersebut dari Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Paham Radikalisme Subur di Kalangan Anak Muda, Ini Tips Mengatasinya dari Kacamata Psikologi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi aksi melawan radikalisme (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Ia menyebut, jika kelompok lama seperti Al-Qaeda melakukan pencarian anggota baru dengan bertatap muka langsung, kemudian akan dilatih sehingga siap melakukan aksi.

Ini sangat berbeda di era sekarang ini, menurut Stanislaus perkembangan sosial media yang ada membuat penyebarakan konten-konten radikal sangat mudah ditemui. 

"Sekarang radikalisme sangat cepat terjadi karena menggunakan media sosial," ujar Stanislaus saat diundang dalam acara acara Mata Najwa, Rabu (13/11/2019) lalu.

Lanjut Stanislaus, kelompok-kelompok radikal saat ini menebar jaring menggunakan konten radikal di media sosial.

Kemudian mereka akan menunggu individu-individu yang mulai tertarik dengan konten tersebut.

"Kelompok teroris melemparkan konten-kontennya dalam media sosial secara mereka acak," kata Stanislaus 

"Ketika ada anak muda yang merespon, akan memberikan respon balik oleh penebar konten," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Baca: Fadli Zon Angkat Bicara Terkait Masuknya Ahok ke BUMN: Ahok-Jokowi Teman Sejati

Menurut Stanislaus, perkembangan dunia maya yang pesat menjadi penyebab kenaikan secara signifikan radikalisme di kalangan anak muda.

Stanislaus menilai tidak adanya langkah serius dari pemerintah dalam mecegah tersebaranya konten radikal di media sosial. 

"Kita blokir satu muncul seribu, sangat mudah mucul," tegasnya.

Adanya ketidak pedulian dari orangtua dalam pengawasan kepada anak ketika mengkonsumsi informasi di media sosial juga memperparah kondisi ini.

"Orangtua juga tidak peduli, sangat cepat tersebarnya,"

"Ketika anaknya jadi teroris, orangtua akan kaget, biasanya kan seperi itu," tutup Stanislaus. 

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas