Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Haris Azhar Sebut 3 Power Sharing di Pemerintahan Jokowi, Bagi-bagi Posisi hingga Topik Pembangunan

Dalam acara Mata Najwa Rabu, Haris Azhar menyebut ada 3 power sharing pemerintahan Jokowi jilid 2. Di antaranya, bagi-bagi posisi, hingga wilayah.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Haris Azhar Sebut 3 Power Sharing di Pemerintahan Jokowi, Bagi-bagi Posisi hingga Topik Pembangunan
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa/Mata Najwa episode Membaca Jokowi Jilid 2 

TRIBUNNEWS.COM - Acara Mata Najwa episode 'Membaca Jokowi Jilid 2' yang tayang Rabu (20/11/2019) malam menjadi momen tepat satu bulan pemerintahan kedua Presiden Joko Widodo.

Hadir Direktur Lokataru Haris Azhar yang mengkritisi pemerintahan Jokowi selama satu bulan tersebut.

Haris Azhar hadir bersama enam narasumber lainnya di Mata Najwa, yakni Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Partai Koalisi PDI-P Andreas Hugo Pareira , Ketua DPP Partai Nasional Demokrat Irma Suryani Chaniago , Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia Djayadi Hanan, dan Fadli Zon yang nampak belum hadir di sesi pertama.

Dilansir dari YouTube Mata Najwa, menurut Haris Azhar, pemerintahan Jokowi dinilai masih sibuk pada diri sendiri.

Baca: Tanggapan Ahok Bila Diminta Pimpin Perusahaan BUMN: Harus Siap Dong

"Sibuk pada diri sendiri aja," tuturnya.

Dalam artian, pemerintah masih menikmati momentum.

Dari pengamatan Haris, pemerintah masih mencoba membagi - bagi dan mengisi kursi - kursi runutan di bawahnya.

Berita Rekomendasi

"Masih pada momentum mereka ini masih happening mereka masih senang," katanya

"Masih mencoba bagi -bagi, mengisi kursi - kursi runutan dibawahnya," jelasnya.

Baca :  POPULER! Ekspresi Ustaz Yusuf Mansur saat Dengar Cerita Korban First Travel Nabung 7 Tahun

Kemunculan frase kata 'celana cingkrang, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dihapus, menunjukan pemerintah belum masuk ke wilayah atau zona - zona substansi.

"Masih mencoba quick win. Gaya - gaya quick win. Memunculkan frase kata 'celana cingkrang', 'IMB mau dihapus'," tegasnya.

Baca : Sudah Daftar CPNS 2019? Pahami Perubahan Passing Grade dan Masa Sanggah

Haris Azhar di Mata Najwa episode Membaca Jokowi Jilid 2
Tangkap Layar YouTube Mata Najwa Haris Azhar di Mata Najwa episode Membaca Jokowi Jilid 2

Haris Azhar mengatakan pemerintah belum masuk ke wilayah subtansi, zona - zona yang masyarakat tertekan dan terdesak oleh kebijakan - kebijakan pemerintahan lima tahun yang lalu.

"Tapi menurut saya belum masuk kewilayah, zona - zona subtansi,yang masyarakat sibuk, represi terdesak oleh kebijakan2 yang lima tahun lalu. Berharap, masih berharap dalam kontek negara dan warga negara," " tegasnya.

Baca :  Disebut Najwa Shihab Lebih Bijaksana, Fahri Hamzah: Keinginan Mengajak Semua Orang Masuk ke Tengah

Masyarakat yang merasa terdesak karena kebijakan lima tahun lalu berharap ada perbaikan di periode kedua pemerintahan Jokowi.

"Yuk periode kedua diperbaiki?," tuturnya.

Namun, Haris Azhar menerangkan dalam satu bulan ini, pemerintahan Jokowi masih sibuk merombak posisi - posisi jabatan.

"Tapi kemarin sebulan ini masih sibuk, ada soal merombak posisi orang - orang, masih sibuk Ahok," katanya.

Saat menyebutkan nama Ahok, Haris menegaskan tidak ada masalah dengan Ahok, dan mengatakan dapat membahas positif dan negatif isu Ahok.

Haris menyoroti, isu Ahok yang ramai dibicarakan tersebut membuat banyak orang fokus pada sosok Ahok dan posisi - posisi yang diisukan.

"Orang - orang tersedot dengan sosok, posisi A apa, posisi B," ungkapnya.

3 Power Sharing

Haris Azhar menerangkan, di satu bulan pemerintahan Jokowi ada tiga power sharing.

1. Posisi.

Haris mengatakan soal posisi pembagian Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju.

"Posisi Wakil Menteri (Wamen), diciptakan Wamen terus ada Wamen lagi," tuturnya.

2. Topik - topik pembangunan

Begini penuturan Haris Azhar :

"Siapa yang membangun insfrastuktur, siapa dapat sana? Siapa dapat pangan? Siapa yang main import? dan lain - lain," ujarnya.

3. Wilayah

"Main di Indonesia Timur, main di Indonesia Barat. Main di sekitar pantai, pariwisata, dan lain - lain," katanya.

Menurutnya, pemerintah kedepan akan sibuk mengurusi sektor wilayah tersebut.

Sementara, ada konsekuensi yang harus dihadapi di periode kedua, yaitu merangkul sebanyak mungkin.

"Dan nanti, kedepan akan sibuk disitu. Mungkin nanti, konsekuensi di periode kedua harus merangkul sebanyak mungkin. Tapi, itu sekali lagi, mnyibukkan diri pada pemerintahan yang intinya bagi - bagi kekuasaan," tegasnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas