Program Vokasi dari BPJS Ketenagakerjaan, Wujud Pengembangan SDM Unggul
Sekarang fokus kami mempersiapkan infrastruktur. Di setiap titik wilayah kita harus bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi fokus di pemerintahan Jokowi-Kiai Maruf Amin perlahan-lahan mulai diimplememtasikan. Lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), upaya tersebut dilakukan.
Berlangsung sejak September tahun ini, BPJAMSOSTEK membuka program vokasi. Program ini diperuntukan bagi mereka yang terkena Pemutusam Hubungan Kerja (PHK), dan hendak meningkatkan kemampuan untuk kembali bekerja atau mungkin membuka usaha.
"Ada macam-macam, seperti bidang pariwisata, pertanian, kreatif juga ada. Jadi sekarang kita ada kesempatan. Kami menyiapkan modul dan kelas bisa diakses semua, balai latihan kerja, pusat latihan kerja, training center yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan," ujar Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Khrisna Syarif kepada Tribunnews.com di kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Khrisna bercerita soal mekanisme vokasi yang diluncurkan oleh BPJAMSOSTEK, sehingga siapa pun orang mendapatkan kesempatan untuk mengubah masa depannya usai dinonaktikan dari pekerjaannya.
"Kepesertaan 1 tahun, sudah ikut program Jaminan Hari Tua (JHT), terkena PHK atau putus kontrak dengan perusahaan terdahulu, dan pastikan statusnya sudah nonaktif. Vokasi kita jalankan untuk usia maksimum 40 tahun," ujarnya.
Berikut petikan wawancara Tribunnews dengan Khrisna Syarif soal program baru BPJAMSOSTEK ini:
Apa yang ditawarkan vokasi ini kepada para pekerja yang terkena PHK?
Jadi ini adalah masa depan kita semua dan komitmen pemerintah untuk membentuk profil SDM yang tangguh dan unggul sesuai visi misi bapak presiden Joko Widodo. Kami berikan kesempatan kepada semua pekerja ikut vokasi untuk belajar kembali, upskilling, reskilling supaya kita bisa kembali bekerja atau jadi wirausaha.
Baca: Plt Kepala BNP2TKI : Penempatan PMI Profesional Harus Ditingkatkan
Sebarannya sudah di lokasi mana saja?
Mulai di Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sekarang sudah jalan di Lombok, Balikpapan, dalam waktu dekat akan ada di Tangerang dan lain-lain.
Target apa yang ingin dicapai dari program ini?
Sekarang karena kita baru mulai, pemerintah targetnya 20 ribu pekerja dulu. Kami memahami pemerintah menjalankan program vokasi di sejumlah kementerian sudah 2 juta. Salah satunya di Kementerian Perindustrian. Tetapi khusus di BPJAMSOSTEK dimulai 20rb pekerja dulu.
Vokasi ini bukan hanya untuk pekerja buruh saja tapi siapa saja. Kita sendiri yang selesai dari direksi juga bisa. Tinggal kita sesuaikan modulnya.
Modulnya apa saja?
Sudah ada digital creative seperti programing itu bagus sekali, juga ada untuk konstruksi, jasa kemasyarakatan, juga di bidang garmen, perkebunan, dan pelatihan lain yang meningkatkan skill
Mengapa yang dipilih modul tersebut?
Kebutuhan perusahaan-perusahaan kepada pekerja yang sudah tersedia dan kemampuannya kami siapkan melalui vokasi. Misalkan kenapa kami siapkan ada jasa untuk operator forklift, jasa welder, jasa hospitality, karena itu kebutuhan pasar.
Contoh di NTB, semua tenaga kerjanya dari sana, semua fasilitas hospitality atau hotel itu adanya di Bali. Training vokasi kita lakukan di wilayah Nusa Tenggara atau di luar. Nanti untuk kebutuhan pasar di Bali.
Lalu programing, zamannya millenial, anak2 muda dilatih programing. Hampir semua perusahaan mempunyai divisi IT.
Baca: Pekerja Terampil Indonesia Siap Memasuki Pasar Kerja di Ceko
Programing ini sudah dikemas menjadi suatu kebutuhan. Ini bagus untuk.sdm siap berwiraswasta. Nanti kami juga siapkan ekosistemnya juga libatkan perbankan. Supaya mempersiapkan jaringan mikro, kredit mikro, supaya mereka bisa menjadi pengusaha yang tangguh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.