Sekjen PDIP: Ahok Pelopor Industri Migas
Hasto Kristiyanto pun berharap, PT Pertamina di tangan Ahok mampu menjadi pelopor konsolidasi industri Migas dari hulu ke hilir di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok resmi menjabat sebagai komisaris utama PT Pertamina (persero).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun berharap, PT Pertamina di tangan Ahok mampu menjadi pelopor konsolidasi industri Migas dari hulu ke hilir di Indonesia.
"Dengan demikian, kita dorong dengan penugasan Ahok sebagai komisaris utama," ucap Hasto di sela-sela kunjungannya di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (23/11/2019).
Baca: Begini Pemberitaan Internasional Tentang Ahok yang Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina
Selain itu, Hasto berharap mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa menjadikan Pertamina cepat melakukan langkah konsolidasi baik dalam bisnisnya, keuangan, strategi untuk memperkuat integrasi vertikal dan horizontal.
"Kami percaya bahwa Ahok mampu menjalankan tugas dengan baik," harap Hasto.
Hasto pun menegaskan, pihaknya mengikuti aturan undang-undang terkait Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina sekaligus kader PDI Perjuangan.
Baca: Erick Thohir Pilih Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Demi Capai Target Kurangi Impor Migas
Sehingga, Ahok tidak perlu mundur sebagai kader partai pimpinan Megawati Soerkarnoputri itu. Karena, sepenuhnya PDIP patuh pada aturan undang-undang.
"PDIP taat asas, kami ikut perintah undang-undang, ikut kebijakan pak menteri BUMN sebagai pelaksana tugas dari apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi. Artinya PDIP akan ikut UU, itu sikap PDIP," jelas Hasto.