Isi Pidato Nadiem Makarim, Jauh dari Retorika hingga Tak ingin Beri Janji Kosong
Isi pidato Nadiem Makarim, jauh dari kata-kata retorik hingga tak ingin beri janji kosong kepada guru di Indonesia.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Whiesa Daniswara
Guru juga diharapkan dapat melakukan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Selain itu, guru juga dapat menemukan bakat dalam murid, serta tidak acuh dengan guru yang sedang memiliki masalah.
Lima poin tersebut dapat dipraktekan langsung oleh guru tanpa harus menunggu perintah ataupun aba-aba.
Karena menurut Nadiem melalui hal - hal kecil yang dikerjakan secara serempak akan dapat membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.
Adapun naskah pidato yang dikutip dari laman Kompas.com yang dilansir dari Twitter @Kemendikbud_RI.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.