Ahok Resmi jadi Komut Pertamina, Dapat Fungsi Pengawasan & Minta Dukungan Informasi dari Masyarakat
Ahok mengaku ke depannya ingin kegiatannya didukung oleh semua masyarakat berupa masukan informasi untuk Pertamina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
"Kami tidak mungkin melakukan pengawasan tanpa informasi, ya istilahnya dulu di Jakarta ada Qlue lah, ada Qlue kita bisa awasin," ungkapnya.
Sebelum memulai pekerjaannya sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok menyambangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menerima Surat Keputusan (SK) dirinya.
PT. Pertamina (persero) hari ini menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kementerian BUMN dengan agenda perubahan dewan komisaris dan direksi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak ada persiapan khusus terkait kedatangannya di Kementerian BUMN.
Ahok mengaku belum mengetahui agenda selanjutnya setelah dirinya menerima SK pengangkatan.
"Saya diminta datang untuk terima SK, selanjutnya saya nggak tahu, belum ketemu kan," ujar Ahok.
Ditanya perihal penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina, Ahok mengakui pihak Serikat Pekerja belum mengenal dirinya.
Lantas dengan bercanda, Ahok mengaku sebagai lulusan rumah tahanan Mako Brimob.
"Ya kan dia nggak mengenal saya kan, saya kan sudah lulus S3 dari Mako Brimob kan," canda Ahok.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menjelaskan jika nantinya Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina tidak melaksanakan tugas harian seperti para direksi.
"Beliau komisaris utama, kan direksinya yang day to day," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Erick juga menyampaikan, Ahok nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang diamanahi sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
"Lalu didampingi Pak Wamen, Pak Budi Sadikin, jadi wakil komisaris utama," lanjut Erick.
Sementara itu, posisi Direktur Keuangan Pertamina akan diisi oleh Emma Sri Martini.