Jadi Komut Pertamina, Ahok Ungkap Tak Tahu Soal Mafia Migas: Saya Nggak Tahu, Saya Bukan Godfather
Ahok mengaku tidak tahu mengenai adanya pihak yang menyalahgunakan wewenang di Pertamina atau yang disebut sebagai mafia migas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
"Jadi masyarakat melihat hasil perkembangannya kerja kita, jadi dinilai sendiri di lapangan seperti apa, hasilnya seperti apa, itu ada kerja sama tim," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mengaku memberikan dukungan penuh kepada Ahok jika dirinya memimpin Pertamina.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, Benny Ramdhani.
Dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (21/11/2019), menurutnya Ahok merupakan sosok yang pas untuk memimpin BUMN karena memilii latar belakang bersih dan tegas.
"Ahok terujilah, orang yang bersih, tegas, dan untuk memimpin sekelas BUMN Ahok bisa, dan kita memberikan dukungan penuh," ujar Benny di Hotel Sultan, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Ia menyampaikan, Ahok merupakan sosok yang dibutuhkan oleh BUMN untuk memperbaiki sistem manajerial.
"Kita butuh BUMN ini diperbaiki secara mendalam, dilakukan pembenahan secara manajerial," jelasnya.
Baca: Ditanya Soal Impor Migas, Ahok: Saya Bukan Dirut, Bukan Hak Saya Bicara
Menurutnya, BUMN juga membutuhkan sosok tegas yang bisa melawan adanya praktik korupsi dalam perusahaan BUMN.
"Juga butuh sosok-sosok yang tegas, yang anti korupsi," lanjut Benny.
Ia mengawatirkan, ada kelompok yang ingin menguasai BUMN dan menjadikannya sebagai tempat mencuri uang negara.
"BUMN ini dikhawatirkan dikuasai oleh kelompok-kelompok yang kita sebut gangster, yang menjadikan BUMN sebagai ladang perampokan uang negara, yang akhirnya bisa merugikan," imbuhnya.
Hari ini, Senin (25/11/2019) PT Pertamina (persero) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kementerian BUMN dengan agenda perubahan dewan komisaris dan direksi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak ada persiapan khusus dalam kedatangannya di Kementerian BUMN itu.
Ahok mengaku belum mengetahui agenda selanjutnya setelah dirinya menerima SK pengangkatan dirinya.