BPIP Ingin Pancasila Jadi Pelajaran Wajib, Pengamat Pendidikan: Jangan Terlalu Tekstual
Prof Edy Suandi Hamid menilai baik keinginan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Prof Edy Suandi Hamid menilai baik keinginan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadikan Pancasila sebagai mata pelajaran wajib di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai perguruan tinggi.
"Sebagai ideologi dan falsafah hidup bangsa tidak ada yang salah dengan kebijakan itu. Tak ada yang berbeda dengan ajaran agama. Ini bagus untuk ajarkan nilai-nilai Pancasila," ujar Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta kepada Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019).
Hanya saja, menurut dia, cara pengajaran harus sesuai dengan usia anak-anak.
Baca: Komisi X DPR Dukung BPIP Jadikan Pancasila Mata Pelajaran Wajib
"Jadi bukan bersifat tekstual tetapi lebih pada perilaku dan permainan-permainan yang tetap membuat anak-anak relaks dan tidak bersifat dogmatis," jelas mantan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) ini.
Di tingkat pendidikan tinggi, kata dia, tidak ada masalah. Karena ada mata kuliah Pancasila. Hal itu sesuai dengan Undang-undang pendidikan tinggi.
"Memang sudah menjadi salah satu mata kuliah wajib bersama mata kuliah Agama, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan," ujarnya.
Baca: Peneliti LIPI: BPIP Jangan Mengulang Cara P4 di Masa Orba
"Jadi itu sudah sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi.
Namun demkian BPIP harus tetap berusaha agar suasana tetap kondusif karena akan ada pro dan kontra.
"Masukan-masukan dari luar juga harus didengarkan BPIP sehingga agenda itu bisa mulus," jelasnya.