Moeldoko Imbau Rizieq Shihab Komunikasi ke Kedutaan RI, Jangan di Media Sosial
Mantan Panglima TNI itu pun membantah tudingan pemerintah lepas tangan terkait kasus Rizieq Shihab.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengimbau pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berkomunikasi secara baik ke Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi, dalam mengatasi persoalannya.
"Selama ini Pak Rizieq tidak pernah berkomunikasi ke kedutaan, sudah dicek. Hanya di media sosial, sehingga tidak terjadi komunikasi yang baik," ujar Moeldoko di kantornya, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Baca: Dubes Arab: RI dan Arab Saudi Sedang Negosiasi Kepulangan Rizieq Shihab
Menurut Moeldoko, warga negara Indonesia yang berada di luar negeri ketika mengalami persoalan, maka sepatutnya berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di masing-masing negara agar dibantu mengatasinya.
"Sudah menjadi tanggungjawab kedutaan menerima persoalan yang dihadapi oleh warganya di luar negeri, karena itu bagian dari tugas," paparnya.
Baca: Moeldoko Minta Rizieq Shihab Jangan Kembangkan Kabar Tak Benar Soal Pencekalan
Mantan Panglima TNI itu pun membantah tudingan pemerintah lepas tangan terkait kasus Rizieq Shihab.
"Bukan lepas tangan, saya sudah cek kemana-mana tidak ada pencekalan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq Shihab mengaku bahwa dirinya tidak bisa pulang ke Indonesia karena adanya surat pencekalan dari pihak pemerintah Indonesia yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi.
Baca: Mahfud MD Mengaku Tidak Terlibat Dalam Tim Negosiasi RI-Arab Saudi Soal Pemulangan Rizieq Shihab
Ia mengungkapkan hal tersebut, dalam kanal YouTube Front TV, Minggu (10/11/2019).
"Saya dilarang berpergian ke Saudi, bahkan ini dituliskan sebabnya adalah karena alasan keamanan. Jadi sekali lagi, saya dicekal di sini bukan karena saya lakukan pelanggaran keimigrasian, bukan saya melakukan pelanggaran pidana atau perdata, bukan karena saya melakukan sesuatu kejahatan di Saudi ini, tidak. Karena alasan keamanan," jelas Rizieq Shihab.