Cerita Awal Ciputra Terjun di Developer Properti, Tinggal di Desa Kecil Bercita-cita Jadi Arsitek
Pendiri dan pemilik Ciputra Group, Ir Ciputra pernah tinggal di desa tanpa air dan listrik yang membuatnya tergerak untuk menjadi seorang arsitek.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pendiri dan Pemilik Ciputra Group, Ir Ciputra atau Tjie Tjin Hoan meninggal dunia, pada Rabu (27/11/2019) dini hari.
Ciputra menghembuskan napas terakhirnya di Singapura pukul 01.05 waktu setempat.
Lahir di Paringi, Sulawesi Tengah pada 24 Agustus 1931, Ciputra meninggal di umur 88 tahun.
Hingga kini belum diketahui dengan pasti jadwal pemakaman karena menunggu jenazah tiba di Jakarta terlebih dahulu.
Sebelum meninggal dunia, Ciputra sempat menceritakan awal mula berkecimpung di dunia pengembangan bisnis properti.
Cerita awalnya bermula dari tempat ia tinggal saat itu.
Ciputra menceritakan, puncaknya adalah ketika ayahnya ditangkap oleh polisi Jepang.
Saat itu ayahnya diseret dan meninggal di penjara.
Sehingga, membuat Ciputra kehilangan sosok ayah.
Kemudian Ciputra berpikir cara untuk mengatasi kondisi perekonomiannya yang tidak baik.
Ciputra mengatakan ketika itu ia tinggal di desa kecil tanpa ada air minum, belum ada aliran listrik, serta jalanan yang belum diaspal.
Kondisi itu membuat Ciputra ingin menjadi seorang arsitek.
"Klimaksnya waktu ayah saya ditangkap oleh polisi Jepang diseret, mati di penjara sehingga saya kehilangan ayah," cerita Ciputra dalam acara Saka Guru yang yang dilansir dari tayangan YouTube Kompas TV.
"Waktu itu saya berpikir untuk mengatasi kemlaratan saya, yang saya tinggal di satu desa kecil tanpa air minum, tanpa jalan aspal, tanpa listrik saya bilang saya harus menjadi arsitek," tambahnya.