Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Migrant Care, Ada Tren Perekrutan Tenaga Kerja Mengarah ke Perdagangan Manusia

"Di Jawa Timur, ada, iklan layanan 'anda ingin bekerja ke luar negeri? Proses cepat, gaji tinggi, datang ke ini, ini', itu memang ada," lanjut Harsono

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kata Migrant Care, Ada Tren Perekrutan Tenaga Kerja Mengarah ke Perdagangan Manusia
Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya
Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono ketika di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (27/11/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Migrant Care mengungkapkan ada tren baru perekrutan tenaga kerja Indonesia yang mengarah pada perdagangan manusia.

Bahkan, upaya tersebut disiarkan melalui media sosial atau stasiun televisi swasta lokal.

Baca: Situasi di Hong Kong Memburuk, Ini Permintaan Migrant Care

"Jadi saat ini memang ada tren melalui media sosial, iming-iming pekerjaan media sosial maupun iklan televisi lokal," ujar Koordinator Bantuan Hukum Migrant Care Nur Harsono kepada Kompas.com di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (27/11/2019).

"Di Jawa Timur, ada, iklan layanan 'anda ingin bekerja ke luar negeri? Proses cepat, gaji tinggi, datang ke ini, ini', itu memang ada," lanjut Harsono.

Migrant Care sendiri sudah menelusuri iklan televisi swasta lokal di Jawa Timur tersebut.

Dari hasil penelusuran itu, pihaknya menduga ada indikasi yang mengarah pada Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Berita Rekomendasi

Harsono mengatakan indikator perekrutan yang mengarah pada TPPO itu mudah ditebak.

Salah satunya dengan terbukanya iming-iming yang ditawarkan lewat iklan maupun medsos.

"Ya itu indikasi suatu media, orang tergiur mendapatkan pekerjaan. Sebenarnya itu kalau modusnya penempatan tenaga kerja, bisa jadi proses dan caranya benar, tetapi TPPO-nya terjadi di luar negeri," kata Harsono.

Oleh sebab itu, yang perlu diperhatikan masyarakat ketika menerima informasi seperti itu adalah kedisiplinan dalam melakukan verifikasi.

Verifikasi itu dapat dilakukan dengan mengecek alamat perusahaan hingga job order yang ditawarkan.

Apabila informasi tidak sesuai dengan hasil verifikasi, maka ada indikasi TPPO.

"Masyarakat harua cermat dan banyak menerima informasi," kata Harsono.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas