Sujiwo Tejo Sebut BUMN Butuh Sosok Urakan untuk Hadapi Mafia Migas: Urakan Itu Anti Teori
Sujiwo Tejo hadir sebagai narasumber di ILC mengatakan BUMN butuh sosok urakan untuk menghantam mafia migas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
Ia kemudian menerangkan kisah cinta tragis karangan William Shakespeare.
Keluarga besar dari Romeo dan Juliet sudah saling bermusuhan.
"Tidak ada cara lain, selain memanjat pagar dan masuk kamar, itu urakan," jelasnya.
Ia juga menuturkan Bung Tomo yang baginya termasuk orang urakan.
Menurut Sujiwo Tejo, Bung Tomo berhasil mengobarkan semangat orang-orang Surabaya meski tidak memahami taktik perang.
"Dia kan nggak ngerti apa-apa tentang perang? 'Woy arek-arek Surabaya yang disana, di sana ayo ngumpul'," tutur Sujiwo Tejo sembari memperagakan ujaran Bung Tomo.
Baca : Erick Thohir Anggap Penolakan Ahok Masuk BUMN Hal Biasa: Kasih Kesempatan, Kita Lihat Hasilnya
Dari dua analogi tersebut, Sujiwo Tejo melemparkan pertanyaan terkait penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Jadi, apakah Ahok urakan atau kurang ajar? Saya nggak berani jawab. Kalau dulu saya berani jawab, karena masih murni," katanya.
Sujiwo Tejo menceritakan pengalamannya bertemu dengan Ahok saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
"Sebelum dia jadi gubernur saya pernah ketemu bertiga sama Hidayat Nur Wahid, saya masih simpati sama Ahok waktu dia Bupati Belitung Timur," tuturnya.
Kini Sujiwo mengaku tidak terlalu senang pada Ahok, karena terlalu banyak orang yang membela Komut Pertamina tersebut.
"Lama-lama karena sering dibela, wataknya Sujiwo Tejo itu begitu, semakin sering dibela aku makin enggak seneng," jelasnya.
Ia mengutarakan permintaan maaf dan menuturkan semakin banyak yang membela Ahok, sikap Sujiwo Tejo semakin tidak senang.