Pengakuan Bambang Soesatyo Mundur dari Caketum, Mempertimbangkan Soliditas hingga Keutuhan Golkar
Bambang Soesatyo memutuskan mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar dengan mempertimbangkan soliditas, konsolidasi dan keutuhan Partai Golkar.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
Bambang Soesatyo menyatakan hal ini merupakan pengorbanan dirinya untuk menjaga ketuhuhan dan komitmen Partai Golkar tehadap negara
Padahal, sebelumnya pada Senin 2 Desember 2019 Bambang Soesatyo mendeklarasikan diri menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.
Sementara itu, hanya satu kandidat kuat yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar yaitu Airlangga Hartarto setelah sebelumnya tiga calon di antaranya mengundurkan diri.
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo sekaligus Ketua MPR memutuskan mundur dari pencalonannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar Periode 2019-2024 pada Selasa (3/12/2019).
"Berat bagi saya untuk ambil keputusan, tapi demi untuk persatuan dan kesatuan partai Golkar, maka saya harus ambil keputusan pahit ini. Inilah cara kami menyelesaikan masalah internal kami di Partai Golkar dengn damai dan aman," ungkapnya.
Keputusan Bambang Soesatyo ini setelah bertemu dengan sejumlah tokoh senior Partai Golkar.
"Pagi saya berkonsultasi pada pak Ponco, saya laporkan situasi dan kondisi yang ada, tadi malam saya sampai pukul 24.00 WIB ditempatnya pak Yapto selaku Ketua Umum saya di Pemuda Pancasila," ujarnya.
Baca: Bamsoet Mundur dari Pencalonan Ketum Golkar, Ini Kata Pengamat hingga Diapresiasi Airlangga
Sebelumnya, Bambang Soesatyo juga berkunjung ke Bobby Suhardiman selaku Plt Ketua Umum yang mencalonkan dirinya dan meminta pendapat dari Akbar Tanjung.
Bambang Soesatyo menyebutkan dirinya bersama Airlangga, Luhut dan Ical selaku calon ketua umum Golkar telah menyepakati dan menyarankan rekonsiliasi secara menyeluruh terhadap konsultasi yang telah berlangsung.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)