Tangkal Semua Ancaman Ideologi Selain Pancasila, Apalagi Usaha Pendunguan Ideologi
Saat ini Pancasila menghadapi ancaman laten dan nyata dari manipulator agama, serta intoleransi antarumat beragama
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pembumian dan habituasi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah langkah efektif untuk melatih masyarakat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa, serta untuk mencegah terjadinya konflik antarsuku, agama, dan daerah.
Direktur Eksekutif Generasi Optimis Research & Consulting Tigor Mulo Horas Sinaga mengatakan upaya pembumian dan habituasi nilai-nilai Pancasila yang dilakukan pemerintah juga efektif sebagai mitigasi risiko bernegara dari ancaman pemecah-belah bangsa.
Saat ini Pancasila menghadapi ancaman laten dan nyata dari manipulator agama, serta intoleransi antarumat beragama.
Dengan pemahaman nilai-nilai Pancasila akan menciptakan dan menumbuhkan jiwa gotong-royong, persatuan, dan kesatuan.
"Pembumian Pancasila itu mendesak sifatnya, karena jika tidak dilakukan, maka Pancasila bisa kalah dengan ideologi lain. Karena ancamannya nyata. Ancaman manipulator agama yang radikalis dan intoleransi itu ada," ujar Horas dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Baca: Rocky Gerung Nilai Jokowi Tidak Paham Pancasila, Moeldoko : Kacamatanya Buram
Pria yang juga Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Generasi Optimis Indonesia itu juga mengatakan Pancasila memang telah berhasil menjadi pemersatu bangsa Indonesia, namun Horas berpendapat Pancasila harus diperkuat. Karena bangsa Indonesia tidak bisa selama-lamanya selalu menganggap Pancasila itu sakti.
"Pancasila memang sakti dan pernah teruji atas serangan komunis pada masa Orde Lama dan peralihan ke Orde Baru. Tetapi jika dinamika internal kita tidak diantisipasi dengan ikhtiar pembumian ideologi Pancasila, saya khawatir Pancasila terkalahkan oleh ideologi luar yang sektarian dan intoleran," tuturnya
Dijelaskan awal mula runtuhnya suatu negara bukan saja disebabkan dari serangan eksternal melainkan disebabkan juga dari internal. Maka dari itu ikhtiar pembumian Pancasila sangat penting agar masyarakat saling menghormati, dan tidak mengalami perpecahan.
"Indonesia di ambang bahaya kalau Pancasila tidak kita bumikan kembali. Kami mendorong Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tetap bersemangat dalam membumikan Pancasila, dan terjun sampai ke akar rumput masyarakat, jika perlu gandeng semua elemen dan tokoh masyarakat," kata Horas.
Baca: Andre Rosiade Berharap Ada Dialog Antara FPI dan Pemerintah Soal Perpanjangan SKT
Ditambahkan lagi dalam acara presidential lecture, Presiden Jokowi sudah tepat meminta jajarannya untuk mengajak generasi muda atau yang dikenal sebagai generasi milenial membumikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Presiden mengatakan agar Pancasila bisa diterima dengan mudah oleh anak-anak muda, maka jajarannya harus memahami karakteristik anak-anak muda sekarang. Mulai dari medium komunikasi yang digunakan, tokoh yang mereka ikuti, hingga hal yang menjadi kesukaan anak-anak muda.
Namun Horas juga mengingatkan, BPIP jangan hanya membumikan nilai-nilai Pancasila bagi kalangan tertentu melalui seminar atau pendidikan dan pelatihan saja, tapi juga bagi para elite politik, dan yang paling perlu sampai ke kalangan masyarakat bawah yaitu akar rumput yang sejatinya perlu dihabituasikan nilai-nilai luhur Pancasila.
"Pak Jokowi dan BPIP dalam lima tahun ke depan harus terus serius membumikan dan menghabituasikan kembali Pancasila dalam kehidupan sehari-hari berbangsa serta bernegara," tegas Horas.
Selanjutnya menanggapi pernyataan Rocky Gerung pada Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (03/12/2019) yang mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara bisa dirubah karena Rocky menganggap negara adalah benda mati dan tidak memiliki ideologi adalah sebuah kekeliruan besar. Bahkan Horas menganggap Rocky Gerung sedang melakukan pendunguan ideologi.
"Ancaman nyata seperti inilah contoh yang saya maksudkan tadi. Bung Rocky harus banyak belajar lagi bahwa definisi negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan sepakat untuk diorganisasi oleh pemerintahan yang sah dan memiliki kedaulatan," jelas Horas yang juga dikenal sebagai Pengamat Politik dan Intelijen ini.
"Berarti Negara adalah benda hidup karena merupakan sekumpulan orang dan pasti memiliki ideologi. Nah para founding fathers negara kita juga telah sepakat dan berdaulat bahwa ideologi Indonesia adalah Pancasila. Titik. Dan semua elemen yang tinggal dalam negara tersebut harus patuh terhadap ideologi yang disepakati. End of Discussion," tegas Horas lagi.
Horas sangat menyayangkan pernyataan Rocky Gerung yang tidak cerdas tersebut dan meminta yang bersangkutan mencabut pernyataannya bahkan meminta maaf kepada publik dalam waktu 1 x 24 jam. Belum lagi ditambah, Rocky juga menyebut bahwa Presiden Jokowi sebagai kepala negara tidak paham Pancasila.
"Itu namanya pendunguan ideologi, pemahaman seperti ini yang harus kita lawan bersama. Tangkal Semua Ancaman Ideologi Selain Pancasila, Apalagi Usaha Pendunguan Ideologi." pungkas Horas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.