Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Janji Kasus Novel Baswedan Segera Temui Titik Terang, KPK Beri Apresiasi

Saut Situmorang mengapresiasi kinerja Polri dalam upaya pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Polri Janji Kasus Novel Baswedan Segera Temui Titik Terang, KPK Beri Apresiasi
TribunNewsmaker.com Kolase/ ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/MUHAMMAD ADIMAJA
Novel Baswedan, Idham Azis 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengapresiasi kinerja Polri dalam upaya pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen M. Iqbal menuturkan pengungkapan kasus Novel Baswedan tidak akan memakan waktu lama.

Hal ini Iqbal sampaikan setelah Kapolri Jenderal (Pol) Idham Aziz melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (10/12/2019) sore.

"Sore ini saya sampaikan, ini masalah waktu. Ini tidak akan lama lagi (terungkap)," ujar Iqbal.

"Terdahulu sudah saya sampaikan bahwa kami sudah mendapat petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini," tambahnya.

Iqbal mengaku optimis kasus Novel akan segera menemukan titik terang.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap kinerja Polri.

Berita Rekomendasi

Hal ini ia sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang dilansir YouTube Talk Show tvOne, Selasa (10/12/2019).

"Kabar hari ini yang kita dengar, yakni adanya kemajuan yang signifikan, kami harus apresiasi itu," ungkap Saut.

"Saya pikir terima kasih kepada Polri yang sudah memberi kepastian bahwa kita di sini secure dalam melaksanakan tugas," imbuhnya.

Saut menambahkan yang terpenting adalah ada kemajuan informasi yang disampaikan kepada publik.

Sehingga ini akan menimbulkan kembali rasa kepercayaan publik atas pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah.

"Jadi semua baik dari civil society atau pegawai KPK yang bergerak di antikorupsi memang mendapatkan perlindungan," ujar Saut.

Mendengar pernyataan Saut, Putri Violla sang pembawa acara menyinggung transparansi Polri terkait pengusutan kasus Novel.

Saut menilai Polri sudah cukup transparan dalam menangani kasus tersebut.

Sudah 2,5 tahun berlalu, pelaku penyiraman air keras belum tertangkap. Novel Baswedan pun mengungkapkan harapannya pada Idham Azis.
Sudah 2,5 tahun berlalu, pelaku penyiraman air keras belum tertangkap. Novel Baswedan pun mengungkapkan harapannya pada Idham Azis. (KOMPAS.com Garry Lotulung / Kristianto Purnomo)

Menurutnya, memang tidak semua proses penyelidikan dapat diungkap kepada publik.

Ia bahkan mengakui keberanian Polri yang menyatakan tidak akan lama lagi kasus Novel akan terungkap.

"Bisa dipahami, mungkin bagi yang sudah sehari-hari ikut didalam penyelidikan penyidikan, ada yang tertutup dan terbuka, ada yang publik harus tahu, ada yang dilindungi," ujar Saut.

"Artinya cara menata agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk memang tidak gampang," imbuhnya.

"Apalagi ada janji, itu saya pikir sangat transparan ya," tambahnya.

Saut juga menuturkan untuk tidak lagi mendesak Polri dalam penuntasan kasus Novel.

Bahkan ia mengimbau untuk mempercayakan semua kepada pihak kepolisian.

"Saya pikir mereka yang tahu situasinya seperti apa," ujar Saut.

"Mereka juga yang memahami kasusnya," imbuhnya.

"Jadi kita percayakan saja pada Polri," tambah Saut.

Wakil Ketua KPK juga optimis kasus Novel dapat segera dituntaskan.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat ditemui di gedung penunjang, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat ditemui di gedung penunjang, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Senada dengan Saut, ICW juga menyambut baik pertemuan Idham dengan Jokowi.

Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhana berharap pertemuan ini dapat menemukan titik terang dalam kasus Novel.

Sehingga proses pengusutan kasus tidak berjalan secara berlarut-larut.

ICW juga menuntut tiga hal yang harus dijelaskan oleh Jokowi setelah kasus ini berhasil terungkap.

"Kami tuntut tiga poin sebenarnya yang harus dijelaskan negara, siapa pelaku dua orang penyiram Novel, apa motifnya dan juga siapa aktor intelektual," ujar Kurnia dikutip dari Tribunnews.com.

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas