Polri Ungkap Sudah Dapat Bukti Signifikan Kasus Novel Baswedan: Tidak Lama Lagi akan Terungkap
Presiden Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, Senin (8/12/2019).
Pertemuan antara Jokowi dan Idham Azis dijelaskan Kadiv Humas Polri, Irjen M Iqbal.
"Bertemu dengan Bapak Presiden lebih kurang 20 menit, prinsipnya adalah Bapak Presiden menanyakan penanganan kasus yang menimpa saudara NB," jelas M Iqbal dalam tayangan yang diunggah KompasTV, Senin.
Menurut M Iqbal, tim teknis akan terus bekerja secara maksimal untuk segera mengungkap kasus ini.
"Namun esensi yang akan saya sampaikan adalah, detik ini dan sebelumnya dan insya Allah nanti ke depan, tim teknis akan terus bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini," papar M Iqbal.
M Iqbal mengungkapkan, pihaknya telah memperoleh petunjuk yang signifikan untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Kita sudah mendapatkan petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini," ujarnya.
Namun, M Iqbal menegaskan alat bukti yang telah mereka miliki tidak dapat disampaikan ke publik.
Karena jika ditunjukkan akan mengganggu upaya pengungkapan kasus ini.
M Iqbal menambahkan tidak lama lagi kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan akan segera terungkap.
"Namun sore ini akan saya sampaikan, ini masalah waktu ini tidak akan lama lagi, kami sangat optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini," jelasnya.
"Tidak berapa lama lagi, dan tidak akan memakan waktu lama lagi," tambah M Iqbal.
Sementara itu, bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Senin, Laode M Syarif kembali meminta agar pengusutan teror terhadap Novel Baswedan segera dituntaskan.
Laode M Syarif berharap, dalam waktu dekat segera ada kabar baru yakni penyerang Novel Baswedan ditemukan.
"Ya kalau itu sih terus terang kami sudah terlalu lama menunggu, tiga tahun ya. Kita berharap dalam waktu dekat ini kita mendapatkan kabar yang baru bahwa penyerangnya ditemukan," ujar Laode.
Diketahui, kasus penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan belum terungkap sejak April 2017 lalu.
Laode M Syarif mengungkapkan hal terpenting adalah menjaga agar para pejuang antikorupsi tidak boleh terintimidasi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)