Intelektual Muda NU Kecam Intimidasi dan Persekusi terhadap 2 Anggota Banser
"Saya mengecam keras intimidasi dan persekusi terhadap anggota Banser dengan makian kafir dan sebagainya," ucapnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intelektual Muda NU, Mohamad Guntur Romli mengecam keras intimidasi dan persekusi terhadap dua anggota Banser NU di Pondok Pinang Jakarta Selatan pada Selasa, (10/12/2019) kemarin.
Guntur Romli menilai tindak persekusi dalam bentuk makian yang dilontarkan sang pelaku kepada dua korban hanya akan dilakukan oleh seorang radikal.
Baca: Beredar Poster Pelaku Persekusi Banser Jadi DPO, Polda Metro Jaya: Itu Hoaks
"Saya mengecam keras intimidasi dan persekusi terhadap anggota Banser dengan makian kafir dan sebagainya, hanya orang radikal yang mengkafirkan sesama muslim" kata Guntur Romli ketika dihubungi tribunnews.com, Rabu (11/12/2019).
Guntur Romli menjelaskan kronologi kejadian persekusi yang dialami anggota Banser NU Depok Eko dan Wildan.
Mulanya, kedua anggota Banser NU Depok itu sedang melintasi Jakarta Selatan menuju Masjid Al-Muhajirin, Cipadu, Tangerang untuk mengikuti pengajian.
Namun begitu tiba di Pondok Pinang, kedua korban tiba-tiba dipepet dan dihentikan oleh seseorang yang kemudian mengintimidasi mereka untuk mengucap takbir dengan makian.
"Mereka dipepet dan dihentikan oleh seseorang yang kemudian mempersekusi mereka dengan makian, orang itu sengaja memancing keributan untuk kerusuhan, alhamdulillah sahabat Banser tidak terpancing, mereka tetap melanjutkan perjalanan dan bertugas" kata Guntur Romli mengutip keterangan dari Eko Anggota Banser Depok.
Sebelumnya beredar sebuah video seorang pemuda mempersekusi dua anggota Banser NU Depok.
Video tersebut kemudian viral setelah disebarluaskan oleh akun Twitter @nahdlatululama.
Korban persekusi adalah anggota Banser NU Depok bernama Eko dan seorang rekannya bernama Wildan.
Dalam video menunjukkan, adegan Eko dan rekannya dipersekusi terjadi di daerah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca: Toko Kue di Depok Viral Karena Tak Terima Pesanan Cake Bertuliskan Happy Birthday, Ini Kata Pegawai
Keduanya dipaksa mengucapkan kata 'Takbir' bersama pelaku persekusi namun Eko dan rekannya tidak mau.
"Islam yang benar tidak mudah mengkafirkan. Peristiwa ini terjadi di Pondok Pinang, Jaksel. Eko adalah Kader Banser kota Depok yang membanggakan, tdk emosional & menjawab dengan akhlaq terpuji. Sementara yg memaksa takbir ini, justru mencoreng wajah Islam dengan paksaan dan makian," cuit akun Nahdatul Ulama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.