Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2019: Aksi Terorisme yang Menggemparkan, Pelaku Masih Muda hingga Penusukan Menteri

Aksi terorisme serta rangkaian serangan bom bunuh diri selama kurun waktu beberapa bulan di tahun 2019 ini memang mengejutkan.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Kaleidoskop 2019: Aksi Terorisme yang Menggemparkan, Pelaku Masih Muda hingga Penusukan Menteri
TRIBUN SOLO/ASEP ABDULLAH ROWI
RA (22), Pelaku bom bunuh diri tergeletak di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi terorisme serta rangkaian serangan bom bunuh diri selama kurun waktu beberapa bulan di tahun 2019 ini memang mengejutkan.

Bahkan terdapat kasus bom bunuh diri di mana sang teroris berhasil mulus melenggang di kantor Kepolisian Medan, sebuah modus yang baru muncul di Indonesia.

Namun, bukan hanya itu saja kasus terorisme yang menggemparkan, berikut serangkaian aksi teror yang pernah terjadi di Indonesia selama tahun 2019.

Bom Bunuh Diri Kartasura

Pada pertengahan 2019 lalu, sebuah bom meledak di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo Jawa Tengah, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.

Dikabarkan pelaku bom bunuh diri masih hidup dan langsung dilarikan ke RS PKU Kartasura.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan terduga pelaku pengeboman yang sudah diidentifikasi sampai saat ini ada satu orang.

BERITA TERKAIT

"Korban satu orang yang menjadi korban itu terduga pelaku," ujar Irjen Pol Rycko setelah meninjau lokasi ledakan, Selasa (04/06/2019).

Bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang dan kaki.

Rofik Asharuddin (22), Pelaku bom bunuh diri tergeletak di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam.
Rofik Asharuddin (22), Pelaku bom bunuh diri tergeletak di depan pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) malam. (TRIBUN SOLO/ASEP ABDULLAH ROWI)

"Dia terduga pelaku karena bahan peledak menempel di bagian tangan, pinggang dan kaki," lanjutnya.

Identitas terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura pun terungkap, yakni bernama RA berusia 22 tahun.

Seorang saksi bernama Rakian Rangga Putra Perdana mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 22.20 wib.

"Saat saya membetulkan TOA di pos pantau Pospam 1 Tugu Kartasura, saya melihat orang yang tidak dikenal berjalan dari arah selatan berjalan menuju Pospantau Pospam Tugu Kartasura," ujarnya.

Adapun seorang pelaku tampak tergeletak di depan Pospam dengan luka parah pada bagian pinggang hingga kaki.

"Iya benar, saya saat jaga di pos," ungkap salah seorang polisi, Ary kepada TribunSolo.com.

"Kejadian baru saja, sekitar pukul 23.00 WIB," katanya lewat pesan singkat.

Mantan Menkopolhukam Ditusuk

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk oleh pasangan suami-istri berinisial SA dan FD, Kamis (10/10/2019) siang.

Dilansir Kompas.com, Wiranto ditusuk saat tiba di Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang setelah menghadiri sebuah acara di Universitas Mathla'ul Anwar.

Ia berencana akan kembali ke Jakarta dengan helikopter.

Diketahui pelaku penusukan terhadap Wiranto merupakan warga pendatang.

Pasangan suami-istri ini mengontrak di sebuah kontrakan petak di Kampung Sawah, dekat Alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang sejak Febuari 2019.

Pasangan suami-istri penusuk Wiranto inipun dibawa ke Mabes Polri setelah dilakukan serangkaian interogasi di Polek Menes, Pandeglang.

Sebelum menusuk Wiranto, SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.

Hal tersebut dilakukan agar bisa mendekat ke Wiranto yang tiba di Alun-alun Menes Pandeglang, Kamis (10/10/2019) siang.

"Ya pelaku mencoba bersalaman seperti warga bertemu pejabat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Dedi Prasetyo, saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Kamis (10/10/2019) siang.

Abu Rara kemudian mengeluarkan sejenis pisau kecil dan menusuk perut Wiranto.

Bom Bunuh Diri di Medan

Ledakan bom bunuh diri mengguncang Markas Polrestabes Medan di Jalan HM Said, Kota Medan, Sumatera Utara pada Rabu (13/11/2019).

Menurut Polri, peristiwa itu bermula saat petugas kepolisian setempat baru saja menggelar apel pagi di halaman Markas Polrestabes Medan sekitar pukul 08.00 WIB.

Beberapa menit setelah menggelar apel, tiba-tiba bom meledak di sekitar halaman kantor operasional Markas Polrestabes Medan.

Akibat ledakan itu, asap hitam membumbung tinggi dari halaman Mapolres Medan.

Polri menduga bahwa untuk sementara ledakan bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu orang.

Hal ini diketahui dari jenazah satu orang yang ditemukan dalam keadaan tak utuh.

Pelaku berhasil masuk ke area dalam setelah lolos dari pemeriksaan petugas di pintu masuk Markas Polrestabes Medan.

Pelaku masuk Polrestabes Medan mengenakan seragam ojek online.

Proses penguburan jenazah Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24), pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan di TPU Sei Sikambing, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (18/11/2019) malam.
Proses penguburan jenazah Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24), pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan di TPU Sei Sikambing, Kecamatan Medan Helvetia, Senin (18/11/2019) malam. (Istimewa)

"Saat itu sudah dilakukan pemeriksaan baik fisik maupun barang-barang yang dibawa masyarakat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Setelah ledakan itu, petugas kepolisian langsung mensterilkan lokasi dengan membawa masyarakat keluar kantor Markas Polrestabes Medan.

Pelaku seorang mahasiswa warga Jalan Jangka Medan Petisah.

Terduga pelaku adalah Rabbial Muslim Nasution usia 24 tahun merupakan warga Medan asli diduga meledakkan dirinya saat memasuki komplek Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said Kota Medan, Rabu (13/11/2019).

Aksi Terorisme di Kawasan Freeport

Tepat satu hari jelang Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka ( OPM) terjadi aksi teror di kawasan pertambangan PT. Freeport Indonesia.

Aksi teror tersebut terjadi di area Mile 60 RPU 47, Distrik Tembagapura, Papua, Sabtu (30/11/2019).

Pihak keamanan meyakini aksi teror tersebut dilakukan oleh kelompok pimpinan Hengki Wamang.

Sementara itu, polisi telah mengamankan setidaknya 34 orang pada Sabtu (30/11/2019) malam.

Mereka diduga merupakan simpatisan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) yang merupakan sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Aparat TNI - Polri mengamankan lokasi teror penembakan yang terjadi di Mile 60, Area Freeport, Sabtu (30/11/2019)
Aparat TNI - Polri mengamankan lokasi teror penembakan yang terjadi di Mile 60, Area Freeport, Sabtu (30/11/2019) (Kompas.com/Pendam XVII/Cendrawasih)

Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto membenarkan adanya gangguan keamanan yang berasal dari penembakan tersebut.

EKo menjelaskan, penembakan terjadi pada pukul 15.50 WIT di kawasan area Mile 60.

Penembakan tersebut diduga dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan LWB delta zona dengan nomor lambung 01-4762.

"Mendengar aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut pada pukul 16.00 WIT, Tim Satgas TNI-Polri langsung bergerak menuju Mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi, serta melakukan pemantauan sekitar area Mile 60,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2019) malam.

Eko mengimbau kepada Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas