Jokowi Dukung Nadiem Hapus UN, Sebut Program 'Merdeka Belajar' Sudah Dihitung dan Dikalkulasi
Presiden Jokowi menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Nadiem Makarim 'Merdeka Belajar'. Ujian Nasional akan diganti Asesmen Kompetensi Minimum
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNEWS.COM - Gebrakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN), mendapat dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Nadiem Makarim 'Merdeka Belajar'.
Jokowi menyatakan dukungan atas penghapusan Ujian Nasional yang diwacanakan oleh Nadiem Makarim.
"Sudah tidak ada UN lagi. Nanti di tahun 2021 akan diganti dengan yang namanya Asesmen Kompetensi," kata Jokowi, dilansir kanal YouTube KompasTV, Kamis (12/12/2019).
Presiden menjelaskan sisten Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diterapkan untuk mengganti Ujian Nasional mendatang.
"Artinya yang diasesmen adalah sekolah, yang diasesmen adalah nanti guru-guru. Dan juga ada yang namanya survei karakter," ujar Jokowi.
Jokowi menyebut adanya survei karakter dapat dijadikan sebagai sebuah evaluasi pendidikan.
"Evaluasi pendidikan kita ini sampai di level ke mana, ke tingkat yang mana?" ucap Jokowi.
Sementara itu, Presiden ke-7 RI tersebut mengungkap sistem dari kebijakan Nadiem Makarim ini sudah dihitung dan dikalkulasi.
Oleh karenanya, ia mendukung keputusan Nadiem untuk pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik.
Presiden menyebut sistem Asesmen Kompentensi Minimum sebagai pengganti Ujian Nasional diharapkan bisa menjadi tolok ukur kualitas pendidikan yang ada di tanah air.
Di sisi lain, tak senada dengan Jokowi, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi penghapusan Ujian Nasional dapat membuat semangat belajar siswa bisa menurun.
Jusuf Kalla berpandangan adanya penghapusan Ujian Nasional nanti akan membuat siswa tidak bekerja keras.
"Jangan menciptakan generasi muda yang lembek," tukas Jusuf Kalla.