Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sindir Nadiem Makarim, Fahri Hamzah: Perdebatan Kalian di Pusat Bikin Orang Kampung Pesimis

Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyindir rencana penghapusan UN oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Editor: widi henaldi
zoom-in Sindir Nadiem Makarim, Fahri Hamzah: Perdebatan Kalian di Pusat Bikin Orang Kampung Pesimis
Warta Kota/henry lopulalan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat kerja tersebut membahas sistem zonasi dan Ujian Nasional (UN) tahun 2020, serta persiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM -- Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengkritik kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan mengapus Ujian Nasional (Ujian Nasional).

Menurut Fahri Hamzah, itu tidak sesuai dengan visi Presiden Jokowi.

Alhasil Fahri Hamzah Ujian Nasional mempertanyakan kenapa bisa presiden yang sama mengambil dua kebijakan yang berbeda.

Menurut Fahri Hamzah, keputusan Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional itu seharusnya dipersiapkan dulu aturannya baru dilakukan penghapusan.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Jumat (13/12/2019), Nadiem Makarim mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang menyebut dirinya mewacanakan menghapus Ujian Nasional pada tahUjian Nasional 2021 mendatang.

Ia menegaskan, kata yang lebih tepat bukanlah menghapus Ujian Nasional, melainkan mengganti Ujian Nasional dengan sistem penilaian baru.

"Beberapa hal agar tidak ada mispersepsi, Ujian Nasional itu tidak dihapuskan. Mohon maaf, kata dihapus itu hanya headline di media agar diklik, karena itu yang paling laku. Jadinya, Ujian Nasional itu diganti jadi asesmen kompetensi," kata Nadiem Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Berita Rekomendasi

Selain dengan asesmen kompetensi, Ujian Nasional juga akan diganti dengan survei karakter.

Menurut Nadiem Makarim, kedua penilaian itu merupakan penyederhanaan dari Ujian Nasional.

Ia pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus Ujian Nasional, melainkan mengganti sistem Ujian Nasional.

Baca selengkapnya ======>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas