Rocky Gerung Yakini Pemilihan Ketum Golkar Sesuai Pesanan Istana: Sinyalnya Keras Sekali
Rocky Gerung meyakini keputusan aklamasi dalam memilih Ketum Golkar dalam Munas Golkar adalah mendapat intervensi dari istana.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Karena keriuhan peserta, pidato Airlangga pun sempat terhenti.
Kemudian, Airlangga melanjutkan pidatonya.
Airlangga lantas mengucap terima kasih kepada Bambang.
"Terima kasih Mas Bambang Soesatyo membuka munas ini menjadi adem, tenang," kata Airlangga yang lagi-lagi diikuti dengan tepuk tangan yang riuh dari peserta munas.
Disebut Kader Terbaik
Dalam sambutannya, Airlangga juga menyebut Bambang sebagai kader terbaik Golkar.
"Kepada Ketua MPR yang merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar yaitu Bapak Bambang Soesatyo, saya mengapresiasi setinggi-tingginya," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com.
Airlangga menyebutkan, Selasa sore dirinya bertemu Bambang dan mendegar pernyataan langsung darinya.
"Beliau menyampaikan dengan tegas, untuk setia pada komitmen bersama dan mengedepankan persatuan, mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi," ujar Airlangga.
Airlangga meyakini, dengan keputusan Bambang tersebut Partai Golkar tidak akan mengulang sejarah perpecahan.
"Partai Golkar sudah berjanji dalam musyawarah ini, apa pun yang terjadi Partai Golkar tidak boleh terpecah lagi. Kita ingin menjadikan Munas sebuah momentum besar untuk mempersatukan, membesarkan partai, bukan sebaliknya," kata dia.
Tanggapan Timses Airlangga
Sementara itu anggota tim sukses (timses) Airlangga, Dave Fikarso Laksono menyambut baik mundurnya Bambang dari bursa caketum Golkar.
Melansir Kompas.com, keputusan Bambang disebutnya sebuah sikap kedewasaan.