Soroti Pemindahan Ibu Kota, Fadli Zon: Masyarakat yang Tak Setuju Masih Penting di Mata Pemerintah?
Politikus Partai Gerindra Fadli Zon buka suara soal adanya survei yang menyebut mayoritas warga Indonesia tidak setuju ibu kota dipindahkan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon buka suara soal adanya survei yang menyebut mayoritas warga Indonesia tidak setuju ibu kota dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Sebelumnya, hal tersebut merupakan hasil dari survei Roda Tiga Konsultan, yang menunjukkan sebanyak 32,8 persen responden berada di sisi tidak setuju.
"Responden cenderung menolak wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur," kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan Muh Taufiq Arif di Roda Tiga Cafe, Jakarta Selatan, dilansir Kompas.com, Selasa (17/12/2019).
Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 2,89 persen.
Survei itu digelar pada 26 November hingga 5 Desember menggunakan metode stratified systemic random sampling.
Sementara itu hasil survei lainnya menyebutkan sebanyak 29,3 merupakan responden yang setuju.
Sementara itu, responden yang sangat tidak setuju sebanyak 5,5 persen dan responden yang sangat setuju 3,2 persen.
Sisanya, sebanyak 24,3 persen responden menyatakan netral dan 4,8 persen tidak menjawab.
Komentar Fadli Zon
Fadli Zon memberikan komentar soal mayoritas masyarakat tak setuju ibu kota dipindah melalui cuitannya di Twitter.
"Apakah suara masyarakat yang tak setuju ibukota pindah masih penting di mata pemerintah?" tanyanya dalam Twitter pribadinya, Rabu (18/12/2019).
Sebelumnya Fadli juga pernah berpendapat, rencana pemindahan ibu kota sulit direalisasikan jika targetnya lima tahun dari sekarang.
Sebab, memindahkan ibu kota bukan hal yang mudah sehingga membutuhkan proses yang tidak sebentar.