Adian Napitupulu Diminta Ubah Gaya Hidup
Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta rekannya satu partai Adian Napitupulu untuk mengubah gaya hidup.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari meminta rekannya satu partai Adian Napitupulu untuk mengubah gaya hidup.
Hal itu dikatakan Eva merespons kolapsnya Adian dalam penerbangan dari Jakarta ke Palangkaraya, Kamis (19/12/2019).
Anggota Komisi I DPR itu diduga mengalami masalah jantung sehingga mengharuskan dirinya dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus, Palangkaraya.
"Semoga Adian segera pulih dan segera berganti gaya hidup yang sehat," kata Eva kepada wartawan, Jumat (20/12/2019).
Baca: Politisi PDIP Adian Napitupulu Terkena Serangan Jantung saat di Pesawat, Begini Kondisinya Sekarang
Eva menilai Adian merupakan role model bagi kaum milenial.
Gaya komunikasi Adian juga dinilai baik dan tak membosankan.
Bahkan, Eva menganggap Adian sebagai aset PDI Perjuangan.
"Harusnya Adian paham, kalau dia dibutuhkan partai karena dia dimodelkan oleh milenial dan gaya komunikasinya menyegarkan. Karena di internal partai disebut sebagai aset partai," ujarnya.
Gangguan jantung
Adian Napitupulu tiba-tiba mengalami gangguan pada jantung, saat dia dalam penerbangan Jakarta menuju Palangkaraya pada Kamis (19/12/2019).
Adian mengalami kolaps saat masih berada di dalam pesawat.
Saat ini, Adian sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
"Kami terima rujukan dari RS PKU Muhammadiyah atas nama Tuan AN. Beliau adalah tamu dari DPR RI yang berkunjung ke Kalteng," ujar Direktur RS Doris Sylvanus Yayuk Indriati saat ditemui di RS Doris, Palangkaraya, Kamis.
Menurut Yayuk, pihak medis saat ini sedang melakukan pemeriksan penunjang terhadap Adian.
Baca: Adian Napitupulu Akan Diterbangkan ke Jakarta untuk Perawatan Intensif
Pemeriksaan itu untuk mencari tahu organ tubuh mana saja yang membuat Adian kolaps di pesawat.
"Hal itu untuk mengetahui organ apa yang menyebabkan Beliau mendapat serangan seperti tadi pagi," kata Yayuk dikutip dari Kompas.com.
Kabar soal Adian kolaps itu awalnya tersebar di grup-grup WhatsApp.
Adian yang merupakan anggota Komisi I DPR itu bertolak dari Jakarta ke Palangkaraya dalam rangka tugas sebagai anggota DPR.
Adian dan rombongan disebutkan berangkat hari ini dengan jadwal penerbangan paling pagi.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengatakan, Adian memang telah memakai ring terkait penyakit jantung.
Namun, Eriko tak menjelaskan sejak kapan pemasangan ring itu dilakukan.
"Di pesawat, seperti yang disampaikan, mengalami gangguan. Karena memang Adian sudah pasang ring. Jadi mengalami problem seperti itu," kata Ketua DPP PDI-P, Eriko Sotarduga, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.
Menurut Eriko, kondisi Adian sudah membaik.
Eriko mengatakan, Adian mampu merespons telepon dari sang istri dengan baik.
Selanjutnya, Adian direncanakan dirawat di Jakarta.
"Mungkin nanti rencananya akan dibawa ke Jakarta untuk tindak lanjut yang lebih baik," ujar Eriko.
Kolaps di pesawat
Diberitakan sebelumnya, Adian Napitupulu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Silvanus Palangkaraya Kalimantan Tengah, Kamis (19/12/2019) pagi.
Anggota Komisi I DPR RI itu kolaps dalam penerbangan dari Jakarta ke Palangkaraya.
Adia ke Palangkaraya dalam perjalanan tugas sebagai anggota DPR.
Rahman, staf Adian mengatakan saat ini kondisinya mulai stabil.
"Pertolongan maksimal sudah diberikan kepada Adian di pesawat," ujarnya.
Adian memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Kabarnya dia sudah menggunakan 5 ring di jantungnya.
"Sedang kita evakuasi untuk dirawat di rumah sakit yang besar," ujarnya.
Tolak jadi menteri Jokowi
Di awal pembentukan menteri kabinet pemerintahan Jokowi kabarnya Adian menolak tawaran jadi menteri.
Adian Napitupulu buka suara soal itu.
Bahkan katanya empat kali dia menolak tawaran menjadi menteri Jokowi.
Dilansir TribunJakarta.com, Adian Napitupulu menuturkan hal tersebut saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (23/10/2019).
Mulanya, Najwa Shihab menanyakan alasan Adian Napitupulu yang diketahui telah menolak tawaran menjadi menteri.
"Adian anda kan ditawari menteri tapi menolak, kenapa? Jarang orang yang menolak ditawari menteri," ucap Najwa Shihab.
Mendapatkan pertanyaan itu sontak Adian Napitupulu mengungkap alasannya.
Adian Napitupulu merasa, ia lebih baik bekerja di DPR RI yang bisa membahas apa saja dibandingkan jika menjadi menteri yang topik pembahasannya berkisar kementerian yang dibawahinya.
"Kenapa menolak? Ya saya merasa bukan talenta saya saja, pertama itu," jawab Adian Napitupulu.
"Kedua saya merasa lebih bisa bekerja leluasa di DPR."
"Kalau misalnya gini, kalau misalnya di kemenaker gitu ya, lalu saya bicara apa? Buruh, jam kerja, cuti, apa yang berkaitan dengan buruh."
"Tapi kan kan enggak bisa bicara tentang ranah rakyat, kalau saya di agraria saya bicara tentang tanah, atau segala macam."
"Tapi tidak bisa bicara hal lain tentang buruh dan sebagainya, di mana saya bisa bicara semuanya? Ya di DPR," ungkap Adian Napitupulu.
Ia mengakui bahwa menolak jadi menteri dan tetap menjadi DPR adalah pilihan sadarnya.
Adian Napitupulu mengaku, ketika ia menolak tawaran menjadi menteri, Jokowi terus menatapnya seakan memastikan bahwa keputusannya itu tak main-main.
"Walau mungkin saat itu saya sedikit melihat ekspresi wajahnya Jokowi natapnya tajam, enggak tahu untuk menegaskan ini orang menolak apa enggak, ya saya fine-fine saja," jelas Adian Napitupulu.
Menurut Adian Napitupulu, saat itu suasana menjadi cair terbantu karena ada sosok Pratikno.
Lantas Najwa Shihab pun mengungkap bahwa Adian Napitupulu telah menolak empat kali menjadi menteri.
"Anda ditawari 4 kali, 4 kali Anda menolak?," tanya Najwa Shihab.
Adian Napitupulu lantas mengiayakan, dan mengaku bahkan sampai meminta ampun.
"Sampai begini-beginilah pokoknya," ujar Adian Napitupulu menunjukkan gestur meminta maaf dengan menangkupkan kedua tangannya ke depan.
"Ampun Pak Presiden', saya minta ampun 1.000 kali," sambungnya.
Adian Napitupulu mengaku sadar diri dengan kemampuannya sehingga ia menolak tawaran menjadi menteri.
Najwa Shihab lantas menyoroti kata sadar diri, yang ia sebut sebagai kata kunci.
"Sadar diri, itu kata kunci, yang sekarang masuk di kabinet Jokowi," ujar Najwa Shihab.
"Yang jelas saya mau mengutip ketua timses Jokowi, Erick Thohir yang mengatakan 'Harus yang berkeringat yang jadi menteri Jokowi'."
"Komposisi kabinet ini mencerminkan keringat orang-orang yang bekerja kemarin tidak?"
Mendengar hal itu, Adian Napitupulu menyinggung soal persoalan yang ada.
"Nah ini juga ini, ini juga persoalan, artinya keringatannya di mana?," jawabnya.
"Karena di ruang AC juga bisa keringetan, yang di lapangan juga keringatan."
"Artinya bahwa keringat itu harus kita bedah lebih jauh lagi."
"Keringatnya di mana, kapan, dan sebagainya, berapa banyak, bagaimana mengukurnya?"
"Apakah cuma 10 bulan saat pilpres berjalan, atau dari 2012 dari Jokowi pindah dari Solo, 2014, 2019, atau cuma 10 bulan ukuran keringat ini?," imbuh Adian Napitupulu.
Menurutnya, Erick Thohir harus menjelaskan lebih detail mengenai ukuran keringat itu.
"Kalau ukuran keringat dari Adian, apakah komposisi orang-orang yang masuk sekarang memang yang sudah berpeluh-peluh?," tanya Najwa Shihab.
"Ya Gerindra juga berkeringat waktu melawan kita kan," jawab Adian Napitulu disambut tawa hadirin di studio.
"Artinya kalau tidak dijelaskan arti keringat itu apa, ya mereka waktu bertarung melawan kita ya berkeringat juga," tuturnya.
Adian Napitupulu kemudian memberikan skor 9 untuk komposisi menteri Jokowi saat ini.