Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aturan Ekspor Benih Lobster Buatan Susi Akan Direvisi Edhy Prabowo, Setujukah Para Nelayan?

Peraturan Permen KP No 56 tahun 2016 yang dibuat Susi Pudjiastuti akan direvisi oleh Edhy Prabowo. Apakah para nelayan setuju?

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Aturan Ekspor Benih Lobster Buatan Susi Akan Direvisi Edhy Prabowo, Setujukah Para Nelayan?
Kolase TribunNewsmaker - Kompas.com
Susi Pudjiastuti dan Edhy Prabowo 

Untuk itu dengan membuka keran ekspor benih lobster dengan terstruktur akan meningkatkan nilai tambah nelayan tersebut.

Pasalnya, permintaan benih losbter dari Vietnam sangatlah tinggi.

Sementara itu, seorang pembudidaya lobster di Telong-elong, Jerowaru, Lombok Timur ikut menanggapi.

Pria bernama Abdullah itu menentang jika benih lobster harus diekspor ke Vietnam.

Abdullah yang juga ketua dari Kelompok Usaha Budidaya Andalan Indonesia turut berkomentar soal jenis benih lobster yang diekspor ke Vietnam.

"Benih lobster yang di kirim ke Vietnam itu adalah benih super, yang naik dari laut baru berumur 1 sampai 2 hari," katanya kepada Tribunnews.com, (Kamis, 19/12/2019).

Ekspor benih lobster ke Vietman sangat menguntungkan bagi Vietnam sendiri, karena menurut Abdullah, jenis bibit yang mereka ambil adalah bibit bening.

Berita Rekomendasi

"Bibit bening itu fisiknya masih kuat belum lama di karantina,"

"Coba saja kalau Vietnam berani mengambil benih lobster yg sudah hitam. Maka tingkat kematiannya bisa mencapai 50 hingga 60 persen," ujar Abdullah.

Abdullah juga turut menanggapi soal revisi Permen yang dibuat oleh Menteri KKP sebelumnya.

Menurut Abdullah dari Permen tersebut yang sebaiknya direvisi adalah ukurannya saja.

"Sebenarnya kami hanya persalahkan tentang sizenya saja di Permen No 56 tahun 2016, kami berharap size yang masuk ekspor itu 100 gram," kata Abdullah.

Jika ukuran tersebut bisa direvisi maka para pembudidaya lobster seperti Abdullah bisa hemat pakan dan waktu yang singkat.

"Jika kita hemat pakan dan waktu, maka kita bisa panen 5 hingga 6 bulan dan isi perlobangnya bisa mencapai 200 hingga 250 ekor," ujar Abdullah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas