Kondisi Terkini Adian Napitupulu, Staf Pribadi Ungkap Sudah Dapat Mengobrol dan Bercanda
Staf Pribadi Adian Napitupulu, Musyafaur Rahman mengungkapkan kondisi terkini Anggota DPR RI Komisi I telah stabil dan sadar 100 persen.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Staf Pribadi Adian Napitupulu, Musyafaur Rahman mengungkapkan kondisi terkini Anggota DPR RI Komisi I tersebut pasca kolaps di dalam penerbangan dari Jakarta menuju Palangka Raya.
Musyafaur menjelaskan kondisi Adian kini telah stabil dan sadar 100 persen.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (20/12/2019).
Tidak hanya itu, Musyafaur juga menuturkan Adian sudah dapat berbicara dan mengobrol serta bercanda dengan keluarga maupun rekan yang menjenguk.
"Kondisi Bang Adian hari ini stabil, kesadaran penuh, bisa berbicara dan mengobrol, serta bercanda dengan kita lagi," terang Musyafaur.
"Dan sudah sangat jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya," tambahnya.
Musyafaur juga mengatakan tim dokter RS Siloam, dimana Adian kini dirawat, sedang dalam proses untuk mengetahui penyebab terjadinya kolaps di dalam pesawat, kemarin.
Tim dokter masih melakukan berbagai tes agar mendapatkan identifikasi yang sesuai secara medis.
Dengan begitu, tim dokter akan mengetahui pula bagaimana tindakan medis untuk membuat kondisi Adian dapat kembali sehat seperti semula.
"Sejauh ini tim dokter di RS Siloam sedang melakukan observasi penuh melakukan serangkaian tes dan program untuk Bang Adian," jelas Musyafaur.
"Untuk bisa mendapatkan diagnosa yang tepat secara medis dan bisa menentukan tindakan apa secara medis yang paling baik dalam kondisi saat ini."
"Memang yang harus dicari adalah penyebabnya, kenapa kemudian Bang Adian bisa mengalami sesak napas di atas penerbangan tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya, Adian dikabarkan kolaps di dalam pesawat saat akan melakukan kunjungan kerja sebagai anggota dewan.
Adian sempat mendapatkan perawatan di dua rumah sakit di Palangka Raya, yakni RS PKU Muhammadiyah dan RSUD dr. Doris Sylvanus sebelum akhirnya dirujuk ke Jakarta.