Fakta-fakta Konflik Wiranto vs OSO: Wiranto Akui Rekayasa Pemilihan OSO, Bantah Jual Hanura Rp 200 M
Konflik terjadi di internal Partai Hanura yang melibatkan kubu Wiranto dan kubu Oesman Sapta Odang (OSO).
Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Wiranto dengan tegas membantah isu tersebut.
Mantan Ketua Umum Partai Hanura tersebut mengelak mendapat uang dari OSO.
Ia bahkan melarang kadernya meminta uang kepada Oesman.
"Saya katakan di sini tidak seperser pun saya terima duit dari OSO, bahkan saya larang kita minta uang dari OSO," katanya, dikutip dari Kompas.com.
3. Dewan Kehormatan sebut abal-abal
Penyelenggaraan Munas Partai Hanura pada 17 Desember s.d 19 Desember tidak diakui oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Hanura Chaerudin.
Menurutnya, pelaksaan Munas tak memenuhi syara dalam AD/ART.
Chaerudin bahkan menyebut acara tersebut sebagai kenduri nasional.
Kader yang terlibat pun dinilai tak memahami penyelenggaraan Munas.
"Ini semua tidak dimengerti oleh orang orang sana itu dan orang yang terlibat itu orang lama hanya sedikit, mungkin saya hitung 7-9 orang," katanya di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019), dikutip dari Kompas.com.
Chaerudin bahkan menilai Partai Hanura yang kini tengah mengadakan Munas adalah partai abal-abal.
"Jadi Partai Hanura sana itu, Partai Hanura abal-abal dan tidak sah menurut saya, tetapi Pak Oso itu kawan saya lama, legalitas tidak penting yang penting adalah legitimasi," tambahnya.
4. Tak ada struktur Dewan Pembina
Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji menyebut sejak OSO menjabat sebagai Ketua Umum, tak ada lagi struktur Dewan Pembina.