Jokowi Sebut Alasan Penerapan B30, Bisa Hemat Devisa Rp 63 Triliun hingga Kurangi Impor Solar
Jokowi mengungkapkan tiga alasannya menerapkan program B30, mulai dapat mengehemat devisa negara Rp 67 triliun hingga kurangi impor solar.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Sri Juliati
"Kami tahu ketergantungan Indonesia dalam impor BBM termasuk di dalamnya solar ini cukup tinggi," ujar Jokowi.
"Sementara di sisi lain, kita merupakan negara penghasil sawit terbesar di dunia," tambahnya.
"Dengan potensi sawit sebesar itu, kita punya banyak sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti bahan bakar solar," kata Jokowi.
Jokowi meminta agar ada pemanfaatan terkait potensi sawit, untuk mendukung ketahanan kemandirian energi nasional sehingga tercipta pengurangan impor solar.
Jika ini dilakukan dengan konsisten, kata Jokowi, penerapan B30 akan dapat menghemat devisa negara.
"Kalkulasinya kalau kita konsisten menerapkan B30, devisa akan dihemat kurang lebih Rp 63 triliun," kata Jokowi.
Alasan ketiga, dapat menciptakan permintaan domestik terhadap minyak sawit mentah (CPO).
Tak hanya itu, penerapan B30 juga dapat menimbulkan efek ganda kepada petani sawit.
"Penerapan B30 juga akan menciptakan permintaan domestik akan CPO yang sangat besar," imbuh Jokowi.
"Selanjutnya menimbulkan multiplayer efect terhadap 16,5 juta petani kelapa sawit kita," jelasnya.
Dengan adanya program B30 akan memberikan dampak baik kepada pekebun kecil maupun menengah, petani rakyat yang selama ini memproduksi sawit.
Tak hanya itu, hal ini juga dapat berdampak pada para pekerja yang bekerja di pabrik-pabrik kelapa sawit.
Adanya implementasi program B30 yang akan dilanjutkan hingga B100 membuat Indonesia tidak mudah untuk mendapatkan tekanan dari negara lain.
Dikutip dari Kompas.com, saat peresmian program B30, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Serta Dirut Pertamina Nicke Widyawati, serta Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Ihsanuddin)