Menguatnya Oligarki Diprediksi akan Kurangi Minat Calon Independen pada Pilkada 2020
Sebab, selain syarat calon perseorangan berat, oligarki pada penyelenggaraan negara juga semakin menguat
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - kepesertaan pasangan calon perseorangan atau independen dalam Pilkada Serentak 2020 diprediksi akan sepi.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jerry Sumampouw mengatakan, calon kepala daerah diprediksi bakal didominasi dari kalangan partai politik.
Baca: Blusukan ke Pasar Klewer, Gibran Rakabuming Belikan Baju untuk Anak dan Istri
Sebab, selain syarat calon perseorangan berat, oligarki pada penyelenggaraan negara juga semakin menguat.
"Prediksi saya calon perseorangan di (Pilkada) 2020 makin sedikit. Karena oligarki kita makin kuat, apalagi persyaratan calon perseorangan berat," kata Jerry Sumampouw dalam sebuah diskusi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2019).
Jerry mengatakan, setidaknya, ada empat hal yang menandakan menguatnya oligarki.
Pertama, maraknya politik uang. Persoalan ini, baik di pilkada maupun pemilu, belum juga dapat dituntaskan.
Kedua, adanya politik dinasti yang dikuasi elite.
Ketiga, makin banyaknya calon kepala daerah tunggal, dan terakhir makin sedikitnya calon perseorangan.
"Empat hal ini menurut saya memperlihatkan memang oligarki itu akan makin kuat, karena jabatan dan demokrasi sebagai wacana-wacana kita itu dikuasai oleh para elite," ujar Jerry.
"Dan elite lah semua yang menentukan hajat hidup demokrasi kita, hajat hidup pemilu kita, dan hajat hidup orang-orangnya," lanjutnya.
Untuk menekan sistem oligarki ini, kata Jerry, pemilik hak suara di Pilkada maupun Pemilu harus dikuatkan.
Supaya, mereka benar-benar menggunakan hak pilihya untuk calon yang tepat.
Masyarakat sipil juga didorong untuk lebih banyak berkonsolidasi melakukan pendidikan politik.