Peringati Hari Ibu, Menkeu Sri Mulyani: Perempuan Biasanya Dianggap sebagai Pengecualian
Memperingati Hari Ibu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Berbicara Tentang Perempuan. Menurut Sri Mulyani, Perempuan Biasanya Dianggap Sebagai Pengecualian
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani berbicara tentang perempuan.
Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut dalam acara Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Ia lantas membicarakan soal kepercayaan diri sebagai perempuan.
Percaya diri tersebut dinilai Sri Mulyani sudah ada banyak contoh di Indonesia.
Contoh-contoh tersebut ada di semua level masyarakat.
Sri Mulyani menerangkan kepercayaan diri perempuan lahir dari level mikro, keluarga.
"Kalau saya, kebetulan orang tua saya, ibu saya itu leadership seperti Ibu Mega," terangnya.
Menurutnya, sosok perempuan yang sukses di puncak kariernya kebanyakan merasa alone atau kesepian.
"Perempuan itu, saya perhatikan banyak sekali yang sukses di puncak, selalu merasa kesepian," tegasnya.
Ia menerangkan, hal tersebut terjadi karena memang pada umumnya perempuan dianggap sebagai pengecualian.
"Baru pertama kali ada presiden perempuan, baru pertama kali ada Ketua DPR perempuan, baru pertama kali ada Menkeu perempuan, baru ada pertama kali Menteri Luar Negeri perempuan. Baru pertama kali menjadi menteri," tuturnya.
"Jadi, banyak yang baru pertama, karena seperti yang disampaikan Ibu Mega, 22 kali laki-laki, Ketua DPR baru satu perempuan," katanya.
Perempuan Itu Memecah Atap Kaca
Berbicara tentang perempuan, menurut Sri Mulyani perempuan itu memecah atap kaca.