Tewasnya Pimpinan Tertinggi ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi
Militer mulai merencanakan serangan setelah mendapatkan informasi penting mengenai pertemuan pemimpin ISIS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dilaporkan tewas dalam serangan Sabtu (26/10/2019).
Laporan tewasnya al-Baghdadi sempat diragukan, karena kabar tewasnya pimpinan ISIS itu bukan baru kali itu saja ada.
Medio 2017 lalu, kabar tewasnya al-Baghdadi sempat menjadi pemberitaan media massa di dunia.
Saat itu Rusia mengklaim telah berhasil membunuh pemimpin ISIS itu dalam serangan udara di Suriah.
Dalam serangan itu, militer Rusia membombardir sebuah tempat pertemuan militan ISIS di Raqqa, Suriah utara.
Departemen Pertahanan Rusia mengatakan Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan Rusia pada akhir Mei, tepatnya 28 Mei 2017 lalu, bersama dengan para komandan senior lainnya dari kelompok ISIS.
Jauh sebelum itu juga ada laporan juga menyebut al-Baghdadi tewas, namun ternyata tidak benar.
Baca: 3 Istri Donald Trump: Melania, Marla & Ivana, Siapa Ibu Negara Amerika Sesungguhnya? Ada Konflik!
Pemimpin ISIS terakhir merilis rekaman audio pada 3 November 2016 lalu, mendesak pengikutnya untuk tetap memperjuangkan Kota Mosul.
Serangan udara Rusia ini juga membunuh sekitar 30 pemimpin tingkat menengah ISIS dan sekitar 300 pejuang lainnya.
Departemen Pertahanan mengatakan para pemimpin ISIS berkumpul untuk membahas sejumlah kekalahan ISIS di Raqqa.
Militer mulai merencanakan serangan setelah mendapatkan informasi penting mengenai pertemuan pemimpin ISIS.
Militer Rusia mengirim drone untuk memantau daerah dan kemudian mengirim sekelompok jet tempur Su-35 dan Su-34--pesawat pengebom memukul lokasi pertemuan pimpinan ISIS.
"Menurut informasi yang sedang diverifikasi melalui berbagai jalur, pemimpin Abu bakar al-Baghdadi juga menghadiri pertemuan dan terbunuh dalam serangan udara itu," militer mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Menanggapi kabar itu, jurubicara Koalisi AS anti ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan tidak bisa mengkonfirmasi klaim Rusia tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.