Tewasnya Pimpinan Tertinggi ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi
Militer mulai merencanakan serangan setelah mendapatkan informasi penting mengenai pertemuan pemimpin ISIS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
Trump mengaku menyaksikan operasi rahasia itu di Situation Room Gedung Putih, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Itu adalah misi yang sangat berbahaya," katanya.
Trump berterima kasih kepada Rusia, Turki, Suriah, Irak, dan Kurdi Suriah, karena membantu operasi tersebut. Dia mengatakan Kurdi Suriah memberi informasi bermanfaat bagi AS.
"Pasukan operasi khusus AS mengeksekusi serangan malam yang berbahaya dan berani di barat laut Suriah. Personel AS luar biasa. Aku harus banyak menontonnya. Tidak ada personel yang hilang dalam operasi itu. Sedang sejumlah besar kawan Baghdadi terbunuh bersamanya," ujar Trump.
Menurut Trump ledakan rompi bunuh diri juga menewaskan tiga anak al-Baghdadi.
"Sebanyak sebelas anak muda dipindahkan dari rumah dan tidak terluka. Satu-satunya yang tersisa adalah Baghdadi di dalam terowongan. Ia menyeret tiga anaknya yang masih kecil bersamanya," terang Trump.
Ketika mencapai sebuah terowongan, ternyata jalan yang dialui al-Baghdadi itu ternyata buntu.
"Dia menarik rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anak itu. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu," kata Trump.
ISIS Konfirmasi Kematian Al-Baghdadi Ketika Umumkan Pemimpin Baru
ISIS mengkonfirmasi kematian pemimpin tertingginya Abu Bakr Al-Baghdadi di tangan pasukan khusus Amerika Serikat (AS).
Hal itu diungkap ISIS, setelah beberapa hari, Al-Baghdadi dan dua anaknya tewas dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Suriah Utara.
Melansir The New York Times, Jumat (1/11/2019), ISIS mengkonfirmasi kematian Al-Baghdadi pada Kamis (31/10/2019).
Bersamaan dengan itu pula ISIS mengumumkan seorang pemimpin baru dan memperingatkan Amerika untuk tidak berbahagia atas tewasnya Al-Baghdadi.
Dalam rekaman audio yang diunggah di aplikasi Telegram, ISIS menyatakan tengah berkabung atas kematian Al-Baghdadi, yang memimpin organisasi selama hampir satu dekade.
Baca: Trump Dimakzulkan, Menkeu Sri Mulyani: RI Harus Waspada
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.