Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benahi BUMN, Erick Thohir Dipercaya Jokowi dan Sri Mulyani untuk Rampingkan Perusahaan BUMN

Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Benahi BUMN, Erick Thohir Dipercaya Jokowi dan Sri Mulyani untuk Rampingkan Perusahaan BUMN
Youtube TVOneNews
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam wawancara eksklusif di TVONE. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pihaknya sudah mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani untuk merealisasikan pembenahan dan perampingan perusahan BUMN

Kepercayaan itu untuk melakukan merger dan penutupan perusahaan yang terlalu banyak dan tidak efisien di BUMN.

Hal tersebut disampaikan Erick Thohir dalam wawancara eksklusif dengan Putri Viola yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (26/12/2019).

"Bahwa nanti secara korporasi untuk memerger, menutup sudah di bawah Kementerian BUMN, yang tadinya masih di Menteri Keuangan," ungkap Erick Thohir.

Hal tersebut dilakukan agar perusahaan BUMN lebih efisien.

"Back to the reality, Rp 210 triliun, 73 persennya hanya dari 15 perusahaan BUMN," tuturnya.

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (KOMPAS.COM/ADE MIRANTI)

Erick Thohir mengungkapkan, 10 hari melakukan pengecekan, dirinya banyak menemukan hal-hal yang tidak efisien di perusahaan pelat merah tersebut.

BERITA TERKAIT

"Setelah saya cek dalam 10 hari banyak sekali yang tidak efisien," ujar Erick Thohir.

Karena banyaknya masalah yang dihadapi oleh perusahaan pelat merah tersebut, Erick Thohir kemudian bergerak cepat untuk melakukan pembenahan.

Pembenahan tersebut dilakukan dengan cara memangkas anak dan cucu perusahaan BUMN yang mempunyai strategi bisnis tidak jelas.

Apalagi jika anak dan cucu perusahaannya hanya diisi oleh oknum-oknum untuk menggerogoti perusahaan yang sehat.

"Filosofinya simpel saja, kalau secara bisnis menjanjikan, oke. Tapi kalau bisnis konsepnya tidak jelas, buat apa," jelas Erick Thohir.

"Apalagi konsep hanya menggerogoti, hanya kayak benalu, buat apa," tambahnya.

Untuk itu, Erick Thohir tengah berusaha untuk melakukan perampingan perusahaan di BUMN.

"Misalnya kita punya 85 hotel, dimiliki oleh 22 perusahaan alangkah indahnya kalau digabungkan jadi satu," ucapnya.

Dengan begitu, perusahaan hotel tersebut juga bisa berkontribusi untuk membeli barang-barang Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam negeri.

"Furniture nya dari UKM, shampoo nya dari Indonesia, kan itu menjadi sebuah lokomotif baru," paparnya.

Namun, tidak boleh dikelola secara asal-asalan.

"Kita cari work class partner ataupun orang-orang dari swasta ataupun dari BUMN sendiri yang punya visi yang sama," ungkap Erick Thohir.

Lebih lanjut, Erick Thohir memberi contoh soal ketidakefisienan yang terjadi di perusahaan Garuda Indoensia.

"Misalnya juga kaya kemarin, lucu-lucuan aja, Garuda Tauberes Indoensia," terangnya.

Erick Thohir menuturkan, bisnis perusahaan Garuda sudah ada kargonya.

Harusnya tidak perlu membuat perusahaan baru lagi secara online.

"Secara entrepreneur iIu kan tinggal bikin divisi saja, tidak perlu bikin perusahaan-perusahaan, jumlah direksinya ada banyak, komisarisnya ada lagi," paparnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas