Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Bus Sriwijaya Masuk Jurang, Kanit Laka Pagar Alam Ungkap 4 Faktor Penyebab Kecelakaan

Kepala Unit Lakalantas Polres Pagar Alam mengatakan ada empat faktor penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya masuk jurang di Liku Temalang.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kasus Bus Sriwijaya Masuk Jurang, Kanit Laka Pagar Alam Ungkap 4 Faktor Penyebab Kecelakaan
YouTube TVOneNews
Tangkapan Layar 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga mengerahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan.

Dalam penelusuran KNKT di Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, sebelum Bus Sriwijaya terjun ke jurang, diduga sopir tidak melakukan pengereman.

Penelusuran tersebut berdasarkan tidak adanya bekas Bus Sriwijaya di pembatas jalan hingga terjun ke jurang.

Ketua Tim Investigasi KNKT, Ahmad Wildan juga mengungkapkan Bus Sriwijaya melaju dengan kecepatan tinggi.

"Pemeriksaan tim terhadap korban selamat pada kecelakaan tersebut diketahui bus melaju dengan kecepatan tinggi," kata Ketua Tim Investigasi KNKT, Ahmad Wildan saat melakukan investigasi, Kamis (26/12/2019).

Lebih lanjut Ahmad Wildan mengatakan, di lokasi kejadian tidak adanya bekas rem Bus Sriwijaya.

"Tidak ada bekas atau jejak rem di lokasi terjadinya kecelakaan itu," ujar Wildan, dikutip Kompas.com.

Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Tewas Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019). Bus Sriwijaya mengalami kecelakaan dan masuk jurang dengan ketinggian 80 meter.
Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Tewas Bus Sriwijaya Masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019). Bus Sriwijaya mengalami kecelakaan dan masuk jurang dengan ketinggian 80 meter. (Sripoku/Basarnas Palembang)
Berita Rekomendasi

Sampat saat ini, KNKT sudah melakukan investigasi di sekitar lokasi pembatas jalan yang ditabrak Bus Sriwijaya dan kantor pengelola jasa angkutan itu.

Namun, proses evakuasi bangkai bus Sriwijaya masih diupayakan dan belum diperiksa lebih lanjut.

Ahmad Wildan menyebut, Bus Sriwijaya hilang kendali akibat rem yang blong dan tidak ada bekas pengereman di jalan.

Dalam kecelakaan Bus Sriwijaya, KNKT menduga sopir bus melanggar prosedur keselamatan berkendara.

Sebelumnya, sopir Bus Sriwijaya diduga mengantuk, tetapi saat investigasi tim KNKT tidak menemukan indikasi kelelahan atau hilang kesadaran karena mengantuk.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas