Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Novel Baswedan Harap Pemeriksaan Tetap Objektif terhadap 2 Tersangka Kasus Penyiraman Air Keras

Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan mengharapkan pihak Kepolisian tidak menghilangkan sikap netralitas saat dalam proses pemeriksaan dua tersangka.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Novel Baswedan Harap Pemeriksaan Tetap Objektif terhadap 2 Tersangka Kasus Penyiraman Air Keras
KOMPAS.com GARRY ANDREW LOTULUNG / RYNA ARYADITA UMASUGI
Pelaku penyerangan Novel Baswedan menyebut Novel sebagai pengkhianat, Sabtu (28/12/2019). Namun, ia bungkam ketika tiba di Bareskrim Polri. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan mengharapkan pihak Kepolisian tidak menghilangkan sikap netralitas saat dalam proses pemeriksaan dua tersangka.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (27/12/2019).

Novel menuturkan mengenal banyak pihak yang berada di dalam instansi Kepolisian, Brimob, hingga anggota TNI.

Meski demikian, Novel merasa anggota yang berasal dari beberapa instansi tersebut melakukan penyiraman air keras pada dirinya yang terjadi, pada 11 April 2017 lalu.

Menurut Novel tindakan penyiraman yang telah terjadi hampir dua tahun lebih tersebut tidak mungkin didasari atas dendam pribadi maupun dendam atasan.

Novel tidak setuju apabila musibah yang menimpanya dikaitkan dengan adanya dendam pribadi.

Tangkap Layar YouTube KompasTV Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu, yang membuat salah satu mata Novel cacat.
Tangkap Layar YouTube KompasTV Kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017 lalu, yang membuat salah satu mata Novel cacat. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

"Cuma satu yang harus saya garis bawahi, jangan sampai objektivitas ditinggalkan," tutur Novel.

Berita Rekomendasi

"Saya kenal dengan banyak anggota Polri, Brimob, dan TNI, yang saya yakin mereka itu rasanya tidak mungkin melakukan hal-hal yang seperti itu."

"Kalau dibilang dendam, ini dendam pribadi dia atau atasannya, saya kira itu tidak masuk akal," lanjut dia.

"Saya tidak percaya kalau kemudian dianggap sebagai dendam pribadi," imbuhnya.

Novel menuturkan sangat mengapresiasi usaha pihak Kepolisian dalam mengusut kasus yang menimpanya.

Namun Novel khawatir akan terdapat cerita lain setelah penangkapan dua tersangka yang melakukan penyiraman air keras.


Novel juga tidak ingin untuk menanggapi lebih lanjut dan akan menyerahkan kelanjutan proses pada kuasa hukumnya.

"Jadi di satu sisi saya ingin mengapresiasi di sisi lain saya khawatir ada cerita lain," jelas Novel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas