Fahri Hamzah Sebut Perlunya Jembatan Penghubung Pulau Jawa & Sumatera, Ini Pertimbangan Menteri PUPR
Banjir Jakarta membuat Fahri Hamzah kembali mengangkat wacana Jembatan Selat Sunda penghubung Pulau Jawa dan Sumatera. Simak pertimbangan Menteri PUPR
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
"Jembatan Selat Sunda itu labour and capital intensive. Butuh dana tidak sedikit, tak hanya saat pelaksanaan pembangunannya, juga untuk kajiannya," ujar Basuki.
Tidak Pernah Dibahas
Atas dasar itulah, Basuki menyebut proyek raksasa tersebut tidak pernah dibicarakan dan dibahas dalam rapat kabinet dengan Presiden Republik Indonesia.
"Tidak pernah ada pembahasan tentang itu. Sekarang fokusnya kepada percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas," tambah Basuki saat itu.
Risiko Tinggi Gunung Anak Krakatau
Basuki juga menyebut adanya Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda menjadikan pembangunan Jembatan Selat Sunda benar-benar berisiko tinggi.
"Jembatan Selat Sunda itu high risk, di sana ada Gunung Krakatau dan anak-anaknya," ucapnya.
Basuki menyebut, teknologi jembatan sangat mugkin untuk dipelajari dan dibeli oleh Indonesia.
"Teknologi jembatan bisa dibeli, bisa dipelajari, namun risikonya besar," ucap Basuki.
Namun, Basuki tetap membuka kemungkinan adanya pengkajian ulang tentang Jembatan Selat Sunda di masa yang akan datang.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Hilda B Alexander/Fitria Chusna Farisa)