Disebut Hanya Numpang Popularitas Presiden Jokowi, Gibran Ungkap Alasannya Terjun ke Dunia Politik
Tudingan dinasti politik Jokowi disampaikan Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti. Gibran disebut hanya menumpang popularitas Jokowi.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
"Intinya, kalau rekomendasi turun, ya harus kerja keras. Kalau tidak, ya harus tetap komitmen ke partai. Kan sudah pegang KTA (kartu tanda anggota)," kata Gibran dalam acara tersebut, dilansir Kompas.com.
Sebagai kader baru, Gibran mengungkapkan siap untuk gotong royong membangun partai.
Ia menyebut siap bekerja sama dengan melibatkan berbagai elemen, baik kultur maupun struktur.
Suami Selvi Ananda tidak mempersoalkan biaya operasional yang dikeluarkannya untuk blusukan menemui maupun menyerap aspirasi warga Solo.
"Namanya operasional blusukan itu kan pasti ada. Saya rasa tidak masalah. Nothing to lose saja," ungkap Gibran.
Gibran menyebut telah mendapat restu dari sang ayah, Presiden Jokowi.
"Apa pun anak itu konsultasinya pasti ke Bapak. Masalah bisnis, masalah apa pun pasti ke Bapak. Bapak sibuk ya ke lain. Ini kan banyak mentor-mentornya," ungkapnya.
Selain itu Gibran juga menyebut banyak mentor senior dari Partai PDIP sebagai tempatnya berkonsultasi.
"Pak Hasto, Pak Pramono, dan Mbak Puan. Mentor-mentornya banyak, yang bisa ditanyain banyak," kata Gibran.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Kontributor Solo, Labib Zamani) (Tribunsolo.com/Ryantono Puji Santoso)