Diklaim China, Bupati Natuna Dukung TNI Pamer Kekuatan Militer di Laut Natuna
"Pemerintah Kabupaten Natuna beserta warga masyarakat siap sedia mempertahankan kedaulatan NKRI di Natuna."
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bupati Kapubaten Natuna Abdul Hamid Rizal mendukung sikap TNI dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk menggelar kekuatan yang lebih besar lagi di Wilayah Natuna.
Hal itu diungkap Hamid dalam menanggapi adanya laporan aktivitas kapal China di perikanan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Wilayah Laut Natuna Utara.
"Mendukung (sikap TNI dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk menggelar kekuatan yang lebih besar lagi di Wilayah Natuna), agar bisa memantau, mencegah dan menangkal setiap upaya gangguan kedaulatan terhadap Wilayah Republik Indonesia di Laut Natuna Utara," ujar Abdul dalam keterangannya, Sabtu (4/1/2019).
Ia menambahkan, masuknya nelayan-nelayan China yang dikawal oleh kapal Coast Guard serta argumen resmi dari Juru Bicara Kemlu China Geng Shuang yang menyatakan perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) termasuk Laut Natuna Utara sebagai wilayah tradisional penangkapan ikan mereka, merupakan bentuk gangguan terhadap kedaulatan Republik Indonesia.
Untuk itu, Abdul menyatakan, masyarakat dan pemerintahan kabupaten Natuna siap mempertahankan NKRI di Natuna.
"Dengan segala kemampuan dan sumber daya yang ada, Pemerintah Kabupaten Natuna beserta warga masyarakat siap sedia mempertahankan kedaulatan NKRI di Natuna," tutur dia.
Baca: Sikap Tegas Laksdya TNI Yudo Margono Usir Kapal-kapal China Penerobos ZEE Natuna: Jangan Ngotot
Diketahui sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar operasi siaga tempur terkait dengan adanya pelanggaran di wilayah perairan laut Natuna Utara.
Operasi tersebut digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara.
TNI menurunkan, tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), satu pesawat intai maritim, dan satu pesawat Boeing di Perairan Natuna Kepulauan Riau.
Hal itu disampaikan Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (3/1/2019).
"Sekarang ini wilayah Natuna Utara menjadi perhatian bersama, sehingga operasi siaga tempur diarahkan ke Natuna Utara mulai tahun 2020. Operasi ini merupakan salah satu dari 18 operasi yang akan dilaksanakan Kogabwilhan I di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya," kata dia.