Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara Asing Jangan Ganggu Kedaulatan RI

Menurut Politisi Partai NasDem itu, sebagai negara sahabat, seharusnya China segera menarik kapal-kapal nelayan miliknya dari perairan Natuna

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Negara Asing Jangan Ganggu Kedaulatan RI
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono, S.E., M.M. memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Klaim China atas Perairan Natuna memancing reaksi keras berbagai kalangan. Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengingatkan negara asing, tanpa kecuali, untuk tidak mengganggu kedaulatan Indonesia, termasuk Perairan Natuna.

Baca: Tak Boleh ada Negosiasi Cina Terkait Natuna

Menurut Politisi Partai NasDem itu, sebagai negara sahabat, seharusnya China segera menarik kapal-kapal nelayan miliknya dari perairan Natuna yang menjadi wilayah teritori Indonesia. China harus menghormati kedaulatan Indonesia.

Baca: Pengakuan Sule, Lina Sulit Dihubungi Setelah Menikah, Teddy Justru Singgung Soal Emas Rp 250 Juta

"China selayaknya mematuhi wilayah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). China tidak punya landasan kuat untuk mengklaim wilayah perairan Natuna sebagai miliknya,” tegas Lestari, Senin (6/1/2020).

Indonesia berpijak pada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). UNCLOS merupakan lembaga yang menetapkan batas ZEE. “Ada sejumlah prinsip yang harus dihormati dalam berelasi dengan negara lain. Intinya harus saling menghormati dan saling menguntungkan," katanya.

"Tidak bisa main klaim secara sepihak. Jika salah satu dari prinsip-prinsip itu dilanggar, maka kita harus dengan tegas memperingatkan negara yang melanggar prinsip hubungan internasional tersebut,” politisi yang kerap disapa Rerie ini menegaskan.

Baca: TNI Tegaskan Tidak Akan Perang dengan China soal Natuna

Rerie melanjutkan, Indonesia memiliki teritori. Indonesia memiliki kekayaan berupa sumber daya alam (SDA) termasuk yang ada di laut. “Kita tidak boleh permisif jika ada negara yang jelas-jelas melanggar. Apalagi mengklaim SDA kita."

Rerie mendesak pemerintah segera menangkap kapal penangkap ikan milik China yang masuk ke perairan Natuna tanpa izin. "Pemerintah tidak boleh membiarkan pelanggaran kedaulatan negara ini. Kita harus tegas, kita harus pertahankan wilayah kita walaupun hanya sejengkal.’’

Rerie juga menghimbau seluruh elemen bangsa untuk menunjukkan darma baktinya memertahankan perairan Natuna yang diklaim China sebagai miliknya.

Baca: Soal Natuna, Menteri Edhy Prabowo: Jangan Terprovokasi, Kita Harus Cool Sikapi

Baca: Mahfud MD Kirim 120 Nelayan untuk Melaut di Perairan Natuna

Berita Rekomendasi

“Sebagai komitmen terhadap keutuhan NKRI yang merupakan salah satu dari empat Konsensus Dasar Bangsa, inilah saatnya bagi seluruh komponen untuk menunjukkan darma baktinya,” lanjutnya.

Baca: RRT Didesak Klarifikasi dan Minta Maaf kepada Rakyat Indonesia

Rerie mengapresiasi Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I yang melakukan pengawasan dan pengamanan di Perairan Natuna. “Langkah TNI menjaga keutuhan NKRI ini tepat, karena Natuna masuk ZEE Indonesia yang punya kekuatan hukum tetap dan mengikat,“ kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas