Unjuk Kekuatan Militer di Natuna Sinyal RI Siap Perangi China? Ini Kata Mahfud MD
Mahfud juga menegaskan, tidak ada negosiasi kapal-kapal ikan dan kapal coast guard China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, tidak ada perang dengan China terkait kapal-kapal pencari ikan yang masuk wilayah perairan Natuna Utara.
Mahfud juga menegaskan, tidak ada negosiasi kapal-kapal ikan dan kapal coast guard China di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
Sebab, wilayah Natuna Utara merupakan wilayah Indonesia. Sehingga kapal-kapal ikan China harus keluar dari wilayah perairan Natuna.
"Tidak berperang kita. Kita mempertahankan kedaulatan. Tugas Kemenko Polhukam mengamankan itu. Jadi tidak ada perang, tetapi tidak ada nego. Karena kalau menego berarti kita mengakui itu milik bersama," ucap Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (6/1/2020).
Meski demikian, Mahfud menyebut, peristiwa ini tak akan mengganggu perekonomian dan kebudayaan antar kedua negara.
"Oleh sebab itu, urusan hubungan dagang, perekonomian, hubungan kebudayaan, hubungan apa pun dilanjutkan seperti biasa," tambahnya.
Baca: Mahfud MD Kirim 120 Nelayan untuk Melaut di Perairan Natuna
Ia juga mengatakan, pemerintah terus memperkuat pasukan di wilayah perairan Natuna Utara.
Bahkan, kata Mahfud, penguatan pasukan sudah bergerak ke wilayah Natuna.
"Apa yang sudah diinstruksikan oleh presiden dan sebelum ini pun saya sudah bicara langsung dengan pihak istana yang diwakili Mensesneg dua hari lalu, menyatakan bahwa sikap pemerintah tidak bergeser untuk kedaulatan itu. Dan minta agar kehadiran negara di sana direalisasikan," jelas Mahfud.
"Dan kita sudah mulai merealisasikan, penguatan pasukan di sana sudah mulai bergerak," ungkapnya.