BMKG: Siklon Tropis Blake Bergerak Menjauhi Indonesia, Masih Ada Potensi Dampak di Bali, NTB dan NTT
Masih Ada Potensi dampak dari Siklon tropis Blake di Samudra Hindia selatan NTT yang terpantau beregerak ke selatan menjauhi wilayah Indonesia.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan mulai 5-12 Janauri 2020.
BMKG melalui siaran pers menjelaskan dalam periode sepekan ke depan akan ada potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan inetnsitas lebat.
Hujan tersebut juga dapat disertai kilat/petir serta angin kencang yang berpotensi disejumlah wilayah di Indonesia.
Hasil analisis BMKG mengindikasikan akan terjadinya peningkatan aktivitas monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di Indonesia.
Hal itu karena berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS).
Di samping itu, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS, di sekitar Australia, dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.
Berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan.
Menurut BMKG, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia.
Atas kondisi tersebut, berpotensi terjadi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.
Kondisi cuaca juga memicu terjadinya potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah perairan sebagai berikut untuk sepekan ke depan.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.
Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada.
(Tribunnews.com/Tio)