China Klaim Perairan Natuna, Edhy Prabowo Tegaskan akan Fokus Perkuat Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengaku akan fokus pada tugasnya untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo menegaskan, Indonesia tak boleh kalah menanggapi masuknya kapal asal China ke Perairan Natuna.
Menteri KKP ini mengatakan akan fokus pada tugasnya untuk memperkuat sektor kelautan dan perikanan.
Edhy menyebut wilayah perairan di Indonesia luas, sehingga dirinya akan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki Indonesia.
"Saya akan fokus dengan tugas saya, perkuatan di sektor itu," ujar Edhy Prabowo, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (6/1/2020).
"Wilayah perairan kita luas, dan saya akan gunakan dengan sumber daya yang ada," ungkapnya.
Selain menyerap informasi dari nelayan Natuna, Edhy Prabowo mengaku telah menangkap tiga kapal asing pada Senin (30/12/2019).
"Sejak informasi dari nelayan sudah sampai ke kami, kami sudah lakukan gerakan-gerakan," katanya.
"Tanggal 30 kita menangkap 3 kapal asing di situ, sekarang ada di Kalimantan Barat," lanjut Edhy.
Saat ini dirinya tengah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengatasi permasalahan di Perairan Natuna ini.
"Sekarang kami berkomunikasi terus dengan Kementerian Luar Negeri," ujarnya.
Ia juga menyebut penyelesaian atas klaim China ini bisa dilakukan, satu di antaranya dengan mengirim nelayan Pantura ke Perairan Natuna untuk mencari ikan di sana.
"Paling penting laut dan perairan itu kita isi dengan nelayan-nelayan kita," kata Edhy.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyampaikan, solusi terhadap Perairan Natuna yaitu melalui pendekatan militer atau pertahanan keamanan.
"Ini dua hal yang berbeda. TNI sudah mengambil langkah-langkah antisipasif dengan mengerahkan berbagai kekuatan untuk mengisi area itu," ujar Moeldoko di Kantor Kemenko-PMK, Senin (6/1/2020), dikutip dari Kompas.com.