Mahfud MD Sebut Banyak Nelayan Nusantara yang Ingin Melaut di Perairan Natuna
Mahfud MD mengatakan saat ini banyak nelayan Indonesia yang siap berangkat ke perairan Natuna untuk mencari ikan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan saat ini banyak nelayan Indonesia yang siap berangkat ke perairan Natuna untuk mencari ikan.
Mahfud MD mengaku dirinya sudah mendapat pesan dari sejumlah nelayan asal Makssar, Papua, dan Maluku.
"Kita mencari juga kapal-kapal lain di seluruh Nusantara banyak nih ternyata sudah mereka dengar pada Kirim pesan ke sini kami akan bergabung untuk meramaikan Natuna," kata Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
Baca: Guru Besar UI: Ada Tiga Pesan di Balik Sikap Tegas Presiden Soal Natuna
Ia mengatakan, saat ini Kemenko Polhukam sedang mendata sejumlah nelayan yang bersedia mencari ikan di Perairan Natuna.
Sebelumnya, Mahfud MD pun telah menerima kelompok nelayan di kantornya untuk membicarakan hal tersebut.
Mahfud MD mengatakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan terkait penyediaan bahan bakar minyak, penampungan ikan, serta pengusaha-pengusaha yang akan menampung di sana.
Baca: Polemik di Natuna, TNI Ungkap China Provokasi Indonesia Agar Langgar Hukum Internasional
"Kita sekarang lagi mempersiapkan misalnya Bagaimana penyediaan minyak, bagaimana penampungan ikan di sana, karena kalau ambil ikan di sana terus pulang dulu kan nanti lama. Kita sedang mempersiapkan pengusaha-pengusaha yang akan menampung disana dan banyak yang sudah daftar insya Allah kalau sudah jalan itu tidak ada masalah," kata Mahfud MD.
Sebelumnya, Mahfud mengatakan pemerintah akan mengirim 120 nelayan dari wilayah perairan Natuna untuk melaut.
Mahfud menyebut, pengiriman itu dimaksudkan untuk mengisi kegiatan nelayan lokal mencari ikan.
Pengiriman nelayan, kata Mahfid, sebagai upaya pemerintah Indonesia melindungi Natuna dari pihak asing.
Terutama, kapal-kapal ikan dan kapal coast guard Cina di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tersebut sejak sekira 10 Desember 2019 hingga saat ini.
Baca: Sikap Tegas Menlu: Indonesia Tak Akan Akui Klaim China Atas Natuna
Hal itu disampaikan Mahfud MD saat menerima perwakilan nelayan Pantura di ruang Nakula, Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2020).
"Salah satu keputusan ikutan dari situ adalah kita mau memobilisasi nelayan-nelayan dari Pantura dan mungkin pada gilirannya dari daerah-daerah lain di luar Pantura untuk beraktivitas kekayaan laut, mencari ikan dan sebagainya di sana," kata Mahfud MD.