Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Himpunan Nelayan Indonesia Sebut Konfilk Natuna Dipolitisasi, Ini Penjelasan Ahli

Ketua Himpunan Nelayan Indonesia, Siswaryudi Heru mengatakan konflik di perairan Natuna antara Pemerintah Indonesia dan China menjadi bahan politisasi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Ketua Himpunan Nelayan Indonesia Sebut Konfilk Natuna Dipolitisasi, Ini Penjelasan Ahli
Tangkap layar YouTube Talk Show tvOne
Ketua Himpunan Nelayan Indonesia, Siswaryudi Heru dan Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Sahid 

"Kalau persepsi Indonesia, berdasarkan hukum itu wilayah Indonesia, maka kita mau bicara sama China: ngapain loe masuk wialayah gue,"

"Kalau China bilang itu wilayah nelayan tradisional saya, maka kita harus berunding," ujar Salim.

Jika upaya berunding tidak menemukan titik temu, Salim menjelasakan peeirntah Indonesia tidak punya cara lain selain mengangkat senjata. 

"Kalau perdebatan tidak selesai, senjata alutsista akan bicara" katanya.

Namun, Salim menyayangkan jika langkah terakhir dengan mengerahkan alutsista untuk menyelesaikan  konflik  tersebut.

Baca: Tandingi Donald Trump, Pejabat Tinggi Iran Posting Gambar Bendera Iran Setelah Serangan Balasan

Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Sahid
Guru besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), Prof Salim Sahid (Tangkap layar YouTube Talk Show tvOne)

Ia mengatakan jika terbukti benar nelayan-nelayan China mencuri ikan di perairan tersebut, maka pemerintah wajib melakukan tindakan.

Berita Rekomendasi

"Itu tanggung jawab pemerintah, melindungi wilayah Indonesia, melindungi nelayan Indonesia," kata Salim.

Termasuk dengan pengerahan personil militer dan alutsista milik Indonesia untuk menjaga perairan Natuna.

Menurut Salim, tindakan tersebut tidak dapat dihindarkan. 

"Ya kalau melanggar wilayah kita harus diusir, kalau dilawan kita terpakasa menggunakan alusista itu, sederhana sekali persoalannya," tandas Salim.

Dalam Program Apa Kabar Indonesia pagi, Salim juga mengingatkan jika China memiliki segudang persoalan di negara berjuluk negara tirai bambu ini.

"China punya persolan-persoalan, banyak penganguran di sana, penduduknya bertambah terus"

"Ada kebutuhan untuk mencari bukan hanya lapangan kerja di negara lain, tapi juga sumber-sumber dari negara lain," Salim mengingatkan. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas